Haramnya Pemimpin Wanita

Di Indonesia gerakan ini mencapai puncaknya beberapa waktu lalu ketika seorang wanita diangkat sebagai presiden negara kita ini. Dan ironinya mereka yang ikut beraklamasi menaikkan wanita tersebut ke kursi kepersidenan sebagian besar adalah beragama Islam. Diantara alasan mereka adalah tidak ada ayat yang secara tegas melarang wanita menjadi pemimpin. Dalam Al-Qur-an tidak terdapat ayat yang menggungkan kalimat larangan yang menyatakan bahwa perempuan tidak boleh menjadi pemimpin pemerintah atau negara. Oleh karena itu, adanya pendapat yang melarang perempuan memerintah atau menjadi pemimpin tidak berdasarkan nash Al-Qur-an.
Maka kita katakan:
Pola kalimat yang dipergunakan Al-Qur-an adalah pola kalimat bahasa Arab. Oleh karena itu, untuk mengetahui ada tidaknya larangan yang dimaksud haruslah kembali kepada pola-pola kalimat bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Qur-an itu sendiri.

Pola kalimat Al-Qur-an dalam menetapkan suatu larangan ada kalanya dalam bentuk fi�il nahi, (kata kerja larangan) atau bentuk laa nafiyah (pembatalan umum) atau berupa kalimat berita tetapi maksudnya mengandung larangan. Salah satu dari tiga bentuk kalimat di atas dalam bahasa Arab merupakan bentuk kalimat larangan. Begitu juga dalam hal perintah sama polanya dengan yang berlaku dalam larangan.

Contoh larangan dalam bentuk fi�il nahi, antara lain:
�dan janganlah kamu mendekati zina�� (QS. Al Israa� (17) : 32)
�dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih baik hingga ia sampai usia dewasa�� (QS. Al An�aam (6) : 152)
�hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendekati shalat ketika sedang mabuk�� (QS. An-Nisaa� (4) : 43)

Contoh larangan dalam bentuk laa nafiyah, antara lain:
� Allah, tidak ada Ilah kecuali Dia�� (QS. Al-Baqarah (2) : 255)
Ayat ini menafikan semua sesembahan dan hanya Allah yang berhak disembah.

�Orang yang berkecukupan dan berkelapangan di antara kamu tidak memutus pemberian bantuan nafkah kepada kerabat dekat�� (QS. An-Nuur (24) : 22)

Ayat ini melarang orang-orang yang mampu memutus bantuan kepada keluarga dekatnya karena hatinya disakati atau karena ia membencinya.

Contoh larangan dalam bentuk kalimat berita, antara lain:
�perempuan-perempuan yang telah diceraikan, mereka menunggu tiga masa quru� bagi diri mereka�� (QS. Al-Baqarah (2): 228)
Kalimat tersebut mengandung larangan kepada perempuan yang dicerai untuk menikah selama masa iddah (3 kali bersih dari haidh).

�dia bermasam muka dan berpaling ketika seorang buta datang kepadanya.� (QS. �Abasa (80) : 1 � 2)
Kalimat di atas mengandung larangan bermuka masam dan memalingkan muka dari orang lain.

Pelanggaran terhadap larangan dalam bentuk fi�il nahi ada toleransinya, yaitu kelonggaran darurat, misalnya:

��Dan janganlah kamu membunuh suatu jiwa kecuali dengan jalan yang hak�� (QS. Al-An�aam (6) : 151)

Pelanggaran terhadap larangan bentuk laa nafiyah pun ada toleransinya, yaitu kelonggaran darurat, misalnya:
�Barangsiapa kafir kepada Allah setelah menyatakan beriman, kecuali karena dipaksa sedangkah hatinya mantap dengan keimanannya (maka tidak berdosa). Akan tetapi, barangsiapa menyatakan kekafiran dengan sukarela maka mereka mendapatkan murka dari Allah dan mereka mendapatkan siksa yang berat.� (QS. An-Nahl (16) : 106)

Kalimat larangan yang paling berat justru dalam bentuk kalimat berita yang menerangkan sunnah thabii�iyyah (hukum tetap penciptaan atau ketentuan paten yang berlaku universal). Pelanggaran terhadap sunnah thabii�iyyah akan menghancurkan pelanggarnya sendiri. Pelanggaran terhadap sunnah thabii�iyyah sama sekali tidak ada toleransinya sebagaimana disebutkan dalam QS. Fathir (35) : 43.

��Engkau tidak akan pernah menemukan sunnah Allah itu berubah dan engkau tidak akan pernah menemukan sunnah Allah itu bertukar dengan yang lain.�

Contoh-contoh dari sunnah thabii�iyyah manusia, antara lain:
– Orang tua menuntut penghargaan dari anak.
– Anak menuntut perlindungan dari orang tua.
– Suami menuntut penghormatan dari istri.
– Istri menuntut jaminan pengayoman dari suami.
– Hubungan kerabat menuntut kerukunan dan sikap tolong menolong.
– Pemimpin menuntut kepatuhan dari yang dipimpin.

Hal-hal yang bersifat sunnah thabii�iyyah seperti ini bila penyajiannya menggunakan kalimat berita, menunjukkan kepada maksud larangan atau perintah.

Masalah kepemimpinan dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan negara adalah masalah yang bersifat sunnah thabii�iyyah.

Larangan A-Qur-an tentang wanita menjadi pemimpin pemerintah atau negara disebutkan dalam kalimat berita sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Baqarah (2) : 228:

��dan bagi laki-laki mempunyai hak satu derajat lebih terhadap mereka (perempuan)��

Kalimat pada ayat ini menurut para ahli balaghah (ahli bahasa) disebut kalimat qashr, karena khabar-nya ditempatkan di depan mubtada��-nya (atau M di depan D pada pola kalimat MD). Bila disusun dengan mubtada� di depan dan khabar dibelakang, kalimat itu berbunyi : �satu derajat bagi kaum laki-laki terhadap kaum perempuan�. Kalimat tersebut hanya berbentuk pemberitahuan yang tidak memiliki penetapan khusus yang normatif. Akan tetapi, dengan kalimat yang tersusun pada ayat yang mendahulukan khabar� daripada mubtada�nya, diperolah penetapan yang normatif dan khusus serta bersifat universal sebagai sunnah thabii�iyyah. Dengan demikian penyimpangan dari penetapan ini suatu pelanggaran terhadap ketetapan Allah yang bersifat sunnah thabii�iyyah.

Orang yang merasa tidak puas dan terus menuntut adanya nash Al-Qur-an yang secara tegas melarang perempuan menjadi pemimpin pemerintah, harus berlaku jujur dengan cara berpikirnya dalam menghadapi persoalan-persoalan lain yang dalam Al-Qur-an tidak ada larangannya seara tegas tetapi hukumnya diterima sebagai satu ketetapan yang tidak boleh dilanggar.

Contoh : perempuan yang tengah menjalani iddah dilarang menikah dengan lelaki lain, padahal tidak ada larangan secara tegas dan khusus mengenai masalah ini. Yang ada adalah suatu ketetapan umum sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Baqarah (2) : 228 yang sama sekali tidak menyebut larangan menikah dengan lelaki lain dalam masa iddah ini. �Dan perempuan-perempuan yang di thalaq mereka itu menahan dirinya tiga kali masa bersih (quru�) dan mereka tidak dihalalkan merahasiakan apa yang telah Allah ciptakan dalam rahim mereka jika mereka benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhirat. Akan tetapi bekas suami mereka lebih berhak kembali kepada mereka dalam masa iddah itu kalau mereka menginginkan perdamaian. Bagi perempuan itu mendapatkan hak sepadan dengan kewajiban mereka secara ma�ruf dan bagi laki-laki mempunyai hak satu derajat lebih terhadap mereka dan Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.�

Secara jelas pada ayat di atas tidak terdapat larangan bagi perempuan dalam masa iddah untuk menikah dengan laki-laki lain. Apakah karena alasan tidak adanya larangan tegas secara khusus itu kita boleh atau halal menikahkan seorang perempuan dalam masa iddah dengan lelaki lain? Dalam kasus ini tidak seorangpun ahli tafsir atau ahli fiqh yang berani menyatakan pendapatnya seperti itu. Bahkan orang-orang yang tidak memahami seluk-beluk mengenai hukum Islam pun tidak berani berpendapat seperti itu. Oleh karena itu, kita meminta kepada orang-orang yang menuntut adanya ayat yang tegas melarang perempuan menjadi pemimpin pemerintah atau negara berlaku adil dalam menuntut dalil dan berpikir adil dalam mendudukkan permasalahannya.

Jadi tidak benar bahwa tidak ada larangan perempuan menjadi pemimpin pemerintah atau negara seperti yang diisukan oleh orang-orang yang tidak mengerti pola-pola Al-Qur-an dalam merumuskan kalimat-kalimatnya.

Dr. Rabi� bin Hadii Al-Madkhali menjelaskan, orang laki-laki tetap memiliki beberapa kelebihan yang tidak bisa disamai wanita. Islam melebihkan laki-laki atas wanita sejak lahirnya. Islam mensyari�atkan aqiqah bagi anak laki-laki dengan menyembelih dua ekor domba, sedangkan untuk wanita cukup satu domba.

Selagi keduanya masih bayi, maka kencing bayi wanita harus dicuci, sedangkan kencing bayi laki-laki cukup diperciki air saja. Dalam pembagian warisan, untuk laki-laki sama dengan bagian dua wanita. Dalam lapangan hukum, politik, pemerintah dan jihad, maka Islam melimpahkan semua tanggung jawab ke pundak laki-laki yang dapat dipercaya. Rasulullah SAW tidak pernah mengangkat seorang wanita sebagai komandan pasukan perang dan juga sebagai pemimpin pengiriman pasukan. Beliau juga tidak mengangkat wanita sebagai pemimpin manusia, apalagi mengangkat sebagai pemimpin suatu wilayah. Beliau juga tidak mengangkat wanita sebagai imam shalat dan penyeru adzan. Dalam masalah kesaksian dan ibadah maka Rasulullah Shalallahu ”Alaihi Wasallam bersabda tentang kondisi wanita: �Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang kurang akal dan agamanya.� Dalam maslalah nikah maka wanita tidak bisa menikahkan dirinya sendiri, juga tidak bisa menikahkan orang lain.

Dr. Rabi� melanjutkan, Tentunya engkau sudah tahu salah satu dari dua sebab kepemimpinan, yaitu kelebihan laki-laki daripada wanita.

Lalu bagaimana sikap kita terhadap keadaan kita sekarang? Ikuti pembahasan mengenai Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Pemerintah Yang Tidak Syah Secara Syari”at.

Maraji�:
– Muhammad Thalib,�17 Alasan Membenarkan Wanita Menjadi Pemimpin dan Analisisnya�.
– Hartono A. Jaiz, �Polemik Presiden Wanita�.

79 comments so far

  1. payah on

    payah deh

    • rofik on

      bgus tuch kita hrus tetap berpegang teguh kpda nas-nas yang telah ada dalam al-Qura,an, mskipun negara kita menganut sistem konstitusi…

  2. Suryo on

    nggak pernah belajar PPKN yah ? INI NEGARA INDONESIA BUNG BUKAN SAUDI !!! LAKI LAKI PEREMPUAN SAMA SAJA!!!

    LO MAU BIKIN MAKAR YA ? GOBOLOK LU

    • anam on

      apa itu ppkn?makar dengkulmu kunu

    • @persatuan on

      Assalamualaikum, Sahabatku, ketahuilah Islam tidak pernah melarang wanita jadi pemimpin karena semua kita adalah pemimpin, tetapi yang harus diketahui adalah Islam melarang wanita jadi Imam (Pemimpin) bagi kaum laki- laki. dalam lingkungan kecil (keluarga) saja laki- laki jadi pemimpin untuk memimpin wanita (keluarganya) , apakah mungkin wanita mengatur Negara sedangkan dalam keluarga saja wanita tidak mampu mengatur, bagi yang tidak mengetahui maka bertanyalah kepada yang mengetahui.

      Bila kita Orang Islam maka ikuti aturan Islam, bila kita orang Yahudi dan Nasrani maka ikuti aturan yahudi dan Nasrani, Bagi mu agama mu bagi ku agama ku.

    • Fajar wirabangsa on

      penerapan nya lebih kepada pribadi muslim /muslimah secara individual , terserah anda mau melaksanakannya atau tidak, secara prinsip negara memang betul bukan negara Islam. semuanya tergantung kepada pribadinya dahulu baru secara realita nantinya akan menghasilkan penerapan sesuai mayoritas , pakailah bahasa yang baik karena
      Mulut yang kasar adalah corong dari hati yang kusam

  3. Saputro on

    Bangsat! Lo mau bikin aturan baru ya…heh kontol …tunjukin tampang lo! dasar goblok

  4. SALAFI TULEN on

    APA YANG TELAH LO BIKIN LO UDAH BIKIN MALU UMAT ISLAM !!!

  5. UMMAT ISLAM on

    JANGAN JUAL NAMA UMAT ISLAM BUAT MENYEBARKAN ALIRAN SESAT LO DAN TUJUAN LO MEMECAH BELAH NEGARA INI !!!

  6. PEMBERANI on

    JAWAB PERTANYAANYA DASAR PENGECUT !!! LO BISANYA NGAPUS KOMENTAR DOANG! KARENA SEBENARNYA ILMU LO DANGKAL DAN ELO GATAU CARANYA NGEJAWAB KRITIKAN ORANG LAIN! DASAR DANGKAL !!!

  7. Herman on

    Argumen anthum menarik untuk didiskusikan, memang kita hrs berpedoman pada Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sebenarnya negara yag dipimpin oleh seorang perempuan di dlm syari’at islam tdk diperbolehkan, di dlam sholat pun imam seorang perempuan mengimami makmum laki-laki tdk boleh bahkan sholatnya tdk syah… Allah SWT jg tlah menerangkan di dlam Al Quran

  8. feEr on

    ente2 tu gmana?? ngaji dulu baru komentar, pernah pada tau gk Rasul ada brapa trus Nabi ada brapa, coba sebutin satu nama Rasul ato Nabi wanita aja
    Allah telah membagi tugas manusia dg Maha adil, pria punya tugas sendiri wanita punya tugas sendiri..
    beda pendapat boleh,tapi hrs punya dasar yg kuat

  9. darulhuda on

    Orang yang saling membodohkan adalah terkena bujuk rayu IBLIS karena pasti merasa benar sendiri.Untuk menanggapi sebuah Argumen jangan di dahulukan emosi karena emosi adalah kendaraan IBLIS, INGAT ITU……..!!!!!

  10. Kebenaran on

    Berilah komentar Anda dengan Sopan, jangan sampai menggunakan kalimat yang merendahkan martabat anda sendiri. Saya setuju dengan haramnya kepemimpinan (Imam) Wanita, sebab ini adalah forum ngaji (Islam) bukan forum nasional. kalau dalam forum nasional mungkin kita tidak bisa mengharamkan kepemimpinan wanita. karena negara kita bukan negara Islam. Bagi saya, saya tidak akan pernah memeilih wanita menjadi seorang pemimpin, itu adalah syariat Islam. tapi saya tidak bisa memaksakan kehendak saya kepada orang lain. semoga bermanfaat…

  11. Penentang Syariat Bikinan on

    Asww. Permasalahan sah tidaknya kepemimpinan Perempuan mutlak bukan di tentukan oleh manusia tapi hanyalah ALLAH semata dengan kehendaknya!!!!

    AJanganlah kita terjebak oleh penafsiran sendiri biarkan ALLAH YG MENENTUKANNYA melalui Qudrat & Irodat NYA sementara tugas qt adalah mendukung siapapun yang telah di pilih oleh NYA.KARENA TIDAK ADA SATUPUN YANG TERJADI DI BUMI INI TANPA SE IZIN NYA.

    Daripada kita terjebak oleh perbedaan siapa yang lebih benar dan salah tanpa kita menyadari bahwa…Ilmu kita hanyalah sedikit di bandingkan oleh Ilmu ALLAH SWT , lebih baik kita semua umat Islam mempererat tali persatuan supaya kita semua menjadi UMMAT ISLAM yang kokoh dan solid agar supaya dapat memberi dan menjaga harmonisasi dunia Amien…

  12. ukhti on

    setiap ucapan yg dikeluarkan adalah sebuah pengungkapan tentang sisi pribadi seseorang itu yg sebenarnya… baik buruknya perkataan yg diucapkan menggambarkan itulah akhlak yg dimiliki…
    perbedaan seharusnya disampaikan dg kata2 yg lembut dan sopan karena itulah yg diajarkan oleh para sahabat2 rasulullah.
    jazaakallah khairan

  13. Mj on

    Ass,,,

    Adapun wanita menjadi pemimpin dikarenakan tidak adanya kemampuan lagi yang dimiliki oleh para pria dengan kata lain pria pada zaman tersebut kurang memiliki kelebihan sebagaimana yang dimiliki oleh kaum pria Cth : Karena usia, cacat (maaf) dll.

    Dengan seperti itulah baru kemudi kepemimpinan diserah tugaskan kepada kaum wanita, sama pada saat sholat jamaah bagi wanita jika tidak pria yang mengimami maka wanita yang fasih dan masuk pertama islamnya (usia lebih dibandingkan yang lainnya)yang menjadi imam tapi tidak merubah kemungkinan wanita yang muda mengimami karena lebih fasih dalam bacaan Al-Qura`an. Allahu A`lam
    demikian komentar dari sayah,,,
    sayah mohon ampunan dari kesalah sayah sendiri yang datangnya dari sayah dan syaithan yang menyesatkan dan sayah berlindung dari itu kepada ALLAH SWT.

    Wasalam

  14. utChiE on

    KAGAK NGERTI!!!!!!

  15. Islamku on

    Saya sependapat dengan kawan-kawan yang lebih bersikap arif dalam berdialog yang sehat,denga tutur kata yang santun.hemat saya,para komentator yang menggunakan bahasa-bahasa “jiji” sebaiknya tidak layak hidup ditengah masyarakat yang berbudaya dan berpendidikan,ia lebih pantas hidup di tengah hutan rimba bersama makhluk lain. ketidaksetujuan dalam sebuah pendapat sebaiknya dibantah dengan argumentasi yang kuat bukan cacian yang yang tak pantas keluar dari lidah seorang manusia. sebaiknya banyak belajar tentang etika dalam hidup sosial…..!!

  16. Patahul Ariffin Abas on

    Asalaualaikum;

    SAya insan yang sangat kerdil, hamba abdi Tuhan yang sangat banyak berbuat dosa ini ampunkanlah kami YA Allah seluruh muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dan segal benda bernyawa di alam semesta ini kecuali Syaitan yang dilaknati, Jin Kafir serta orang kufur dan yang tidak mahu kembali kepada Quran dan Sunnah.

    Topik ini amat menarik sekali bagi pendapat saya yang sangat cetek dan sangat sedikit ini, memang tidak dinyatakan didalam ALQURAN tapi inii perlunya dalil AQLI – Dalil AKAL. Allah Selalu menyuruh kita melihat kejadiannya jadi bila melihat akan kejadiannya bagi menjawab persoalan ini kita lihat INSTITUSI KELUARGA kerana DARI INSTITUSI KELUARGA baru KE INSTITUSI RAKAN, INSTITUSI MUKIM, DAERAH, NEGERI, NEGARA DAN DUNIA.

    PEREMPUAN SETELAH BERSUAMI SYURGA DIBAWAH TAPAK KAKI suami jadi secara automatisnya HARAM jika IMAM ITU WANTIA terkecuali jika ia mengimami WANITA sahaja.

    Akhirkata Alfatiha kepada Muhammad SAW, para nabi2 dan rasul2 muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat baik yang hidup dan yang telah mati semuga dirahmati semuanya kecuali IBLIS, Syitan, Jin Kafir dan orang kafir yang tak mahu kembali pada ALLAH dan Rasulnya alfatihah.

  17. kajian on

    anugerah kepemimpinan bkn dtg dari manusia akan tetapi semua atas kehendakNya..krn Allah Maha kuasa maka pemimpin wanita bisa terjaditentu atas ijin Allah SWT..Al Qur’an sbg Kitab Suci yang dtg dari yg Maha Ghaib jgn diterjemahkan seenak perut yang mem bacanya.Pemahaman Kitab Suci hrs disertai dgn sikap, moral dan etika yg santun..kalau tdk ya pasti se-mau2nya sndr main penggal ayat demi ayat tergantung apakah org tsbt sedang dikuasai nafsu, ego atau amarahnya.

    • anak kecil on

      semua yang terjadi di alam semesta ini memang atas ijin Allah, termasuk (anugerah kepemimpinan)ngambil istilah anda*, Namun bukan berarti Allah meridhoinya, apa kalo saya menzholimi anda itu berarti karena izin Allah dan saya pasti benar? Apa dengan diangkatnya pemimpin yang zholim kepada masyarakatnya itu berarti Allah ridho terhadap perbuatan zhalim pemimpin tersebut? Logika anda tidak bisa dijadikan dalil. Mengenai pembahasan diatas bukankah sudah dibahas dengan argumen yang jelas?

  18. Mas Boni on

    Ass Wr Wb

    Negara Republik Indonesia , bukan berdasarkan agama apapun.
    Oleh karenanya kriteria seorang Presiden adalah tidak berpedoman pada kriteria agama.
    Di Republik Indonesia Presiden boleh seorang cacat , misalnya Abdurrahman Wahid dan pernah pula seorang Perempuan, Megawati Sukarno Puteri.
    Bahkan pada jaman Masa Mantan Presiden Suharto, beliau pernah mengangkat Menteri adalah seorang Perempuan yang Cacat yaitu Ny. Inten Suweno dan seorang Menteri homoseks yaitu Joop Ave.

    Mengingat Republik Indonesia adalah sebuah negara Demokratis yaitu Satu Suara Satu Pilihan maka apabila ada beberapa fihak yang berniat memakai landasan bernegara sesuai dengan agama tertentu, maka saya menganjurkan agar partai dan rakyat bersatu padu untuk memenangkan Pemilu.
    Karena Pemilu adalah kesempatan yang legal.

    Wasallam

    • ujang on

      assalamu’alaikum
      dengan masuknya kita ke agama islam, maka gugur semua hukum yang berlaku buat kita dan kita diwajibkan agar menjalankan syariat-Nya. sesungguhnya hukum Allah itu indah dan tidak ada hukum seadil hukum Allah.
      janganlah kita menjadi manusia yang Munafik. mengaku beragama Islam tetapi tidak mau menggunakan hukum islam.
      maka saya sarankan kita yang mengaku dan merasa seorang mukmin dan muslim bersatu padu untuk menegakkan kalimatullah dan menjalankan Syariat Islam. ALLAHU AKBAR….
      mari kita sama2 melepaskan diri dari kejahiliahan modern dengan menegakkan Syariat Islam.
      semoga Allah SWT melindungi kita dari godaan syaitan laknatullah yang sangat terkutuk
      wassalam

  19. tralala on

    hummm..

    aku dah ngecek ke surat al-baqarah 228 itu. ttg laki2 lebih tinggi 1 derajat dibanding wanita itu untuk urusan thalaq dan rujuk gitu,

    emang bisa langsung digeneralisasi untuk semua hal?

    trusnya, emang kamu ga tw kalo istrinya nabi Sulaiman as, ratu balqis, itu RATU a.k.a. PEMIMPIN NEGERI Sabah? dan dia BISA tuh jadi ratu yg adil

    trusnya walopun ad yg bilang klo ad hadits Rasulullah saw ttg negeri yg menjadikan wanita sbg pemimpin itu “tidak akan sejahtera”, itu kan artinya ga musti literally.

    nih ad link yg cukup ngejelasin ttg wanita jadi pemimpin.

    trusnya aku bilang ya. kok keknya kalo kaum laki2 ngotot bgd ga mw dipimpin sama wanita, itu gara2 gengsi ya, hahah. *peace :p

    http://www.kompas.com/kompas-cetak/0406/07/swara/1063744.htm

    • ujang on

      assalamu’alaikum wr wb
      sewaktu nabi sulaiman as menikahi ratu bilqis maka negeri sabah diambil alih oleh nabi sulaiman as. sehingga kepemimpinan ratu bilqis setelah masuk islam dan menikah dengan nabi sulaiman as selesai dan diteruskan oleh nabi sulaiman as.
      mohon maaf apabila ada yang salah.
      wassalam

  20. Maryam on

    Loh, Mega jadi presiden itu kan salahnya orang2 yang menggulingkan Gus Dur. Lha wong mereka yg menggadang-gadang GD biar mau jadi presiden, trus gak malu-malu menggulingkannya ketika GD ternyata gak bisa diatur. Dan yang menggulingkan GD ini LAKI-LAKI SEMUA lho!!! Perempuan gak ikut-ikut! Dasar gerombolan politikus (sok) islami yang gak tahu malu.

  21. irpus on

    truz ??????????

  22. JUWITA on

    Haramnya pemimpin wanita?
    Judulnya memang KONTROVERSIAL kalau tidak mau dikatakan keliru.
    yang jelas pilih pemimpin yang unggul dalam berpikir dan bekerja.. baik laki/perempuan. walaupun punya pemimpin unggul kalau dicurangi terus juga percuma. pimpinan dan yang dipimpin adalah satu kesatuan yang sama-sama dituntut untuk bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang diemban.
    BEKERJA DENGAN BAIK jauh lebih penting daripada bersaing memperebutkan kursi jabatan, karena yang banyak menuntut dan berebut jabatan pada akhirnya banyak meminta lebih dengan malas bekerja.

  23. kelamin sakti on

    kalo gua nyantai aja dosa kagak dosa biar orang yang menilai,soal wanita gak boleh menjadi imam,trus keadilan tuhan dimana?

    • anak kecil on

      Hukum Allah itu keadilan Tuhan. Klo suatu syariat tidak benar menurut logika anda bukan berarti syariat tidak benar mas. Klo emng mengaku islam kenapa gk ma tunduk dengan aturan islam? aneh~

  24. Vieluvie on

    Aq gak ngerti

  25. paradox on

    taik lah… dasar salaf sapi… fuck…

    • anak kecil on

      Semoga Allah memberikan anda petunjuk.

  26. Moh anwar on

    Ass…
    syarat” untuk jadi pemimpin itu ada khan?
    antara lain :
    1 baligh
    2 beriman
    3 waras
    4 tidak cacat dan seterusnya..
    memang dalam agama islam Koreksi dan kerendahan wanita itu lebih banyak, cantoh dalam masalah ibadah…
    ana setuju dengan pendapat ini.. tapi kan ini negara indonesia yang punya aturan main sendiri dengan masalah keperintahannya!! apakah itu tidak ada lagi pertimbangannya?? mohon di berikan penjelasan lebih signifikan lagi!!!

    • ujang on

      assalamu’alaikum
      dalam islam bahwa syariat islam itu adalah harga mati dan tidak bisa ditawar2 lagi. yang membuat syariat itu adalah Allah maka tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang bisa melebihi kemampuan Allah. jika kita melanggar syariat-Nya maka tunggulah hukuman-Nya audzubillahhimindalik. semoga kita semmua terlepas dari azab dansiksa-Nya.
      wassalam

  27. Setyo Budi on

    Ana jg setuju,akan uraian di atas.Namun ana merasa penjelasannya kurang jelas, mohon diperjelas untuk orang yang bodoh dan dangkal ilmunya ini.

  28. wahyu permadi on

    assalmu’alaikum
    pagi ini tanggal 13 sept 2008 tak sengaja ketika ana membuka blog ana yang lama di http://whypermadi.wordpress.com (sebenarnya minggu ini ana berniat untuk menghapusnya) ada seorang user yang mengatas namakan dirinya sebagai imammahdibangkit memberikan komentar yang cukup “aneh” dari apa yang ana pahami.

    melihat komentar2nya, analisa ana dia sengaja memancing umat islam untuk mengomentari apa yang ia katakan, buktinya ia mencantumkan dengan jelas alamat email yang bisa dihubungi bagi siapa saja yang mau mengomntari pendapatnya.

    Sepertinya niatan tuk menghapus belog itu secepatnya harus ana tunda untuk beberapa waktu kedepan

  29. Ozai on

    kalian jangan nyumpah2 kayak gtu donk…ntar g cuma gue yang goblok…
    ingat y jangan berkelahi, berkelahi tu cuma kerjaan orang primitip yang hidupnya di gua. kecuali kalo elo emank hidup di gua…
    Islam dah memberi opsi tuk kita, kalau ada dasarnya jalankan… jangan saling sumpah, menyumpah!!!

  30. nrw on

    urus aja ritual2 kalian.. kalo kalian masuk dalam TATA-NEGARA, mendebatkan masalah kepemimpinan dsb jangan bawa2 agama. Ini negara sekuler.

    Kalau kalian tidak puas dengan kondisi disini silakan bikin paspor dan visa dan angkat kaki dari sini.. ke saudi lah, ke afghan lah..

    jangan coba2 bikin kacau negara ini. WAHABI TIDAK DITERIMA DISINI!!

    Ingat, apa respon Arab Saudi ketika Aceh dihantam tsunami? bukannya kirim bantuan, tapi malah kirim buku sama cadar.. JUST LEAVE US !

    • ujang on

      assalamu’alaikum
      semoga Allah membukakan mata hatimu dan segeralah bertobat. ingat kita hidup dikarenakan Allah dan kita mati dikarenakan Allah.
      Ingat akan hari akhir, sesungguhnya pada saat hari itu tidak akan ada yang bisa menolongmu kecuali amal perbuatanmu selagi kau di Dunia
      wassalam

    • anak kecil on

      Sebagai seorang muslim hukum yang harus didahulukan adalah hukum Allah. Kita laksanakan hukum Allah sekemampuan kita.

      ~kecuali anda orang kafir..

  31. Abdullah on

    Assalamu’alaikum
    dari td saya lihat banyak yg ngomong kalo negara kita bkn negara islam, jadi punya aturan maen sendiri.
    Terkait hal itu saya ingin ngasih sedikit masukan, yakni diantara yg termasuk dalam keSYIRIKan adalah syirik hukum, artinya ketika seseorang menganggap ada hukum yg lebih baik daripada hukum ALLAH, menyeru utk mengikuti hukum tsb, maka ia telah jatuh pada kesyirikan dan berarti telah kehilangan keimanan keislamanya
    Wallahu’alam bi shawab

  32. saharanun on

    Bagaimanapun orang bodoh tetap dibawah orang pandai, tapi orang pandai sekalipun bisa bertindak bodoh.
    Diatas itu adalah orang jujur

  33. orang lewat on

    punteen, assalamualaikum.
    hahahahahahaha….
    anehnyaa.
    buat orang^ yang memaki maki,
    aturan mah aturan ajaa…
    kalo ga ngejalanin, yang dapet konsekuensinya dia sndiri ko.. santei santei… jangan marahin orang karna orang lain milih buat naatin yaa.

  34. ukh Vita on

    aslmlkm akh,,wahh jangan salaing caci maki dunk klo kita memang uamt yang beriman yang tau atas ajaran islam,,bukan nya muhammad rosul aj di zolilmi ga mencaci maki kan?????

    akh bgs bgt ney materi nya gak papa y ana copy bwt tarbiah,,,

    tingkatkan akh smg ada materi yang lebih bgs2 lg n ana nanti kan lo?????????

    was,,,

  35. abdur Rahman on

    salam kenal semua…
    jangan balas cacian dengan hujatan. mari tauladani akhlak rosul. kita akan tau sapa yang l;ebih baik amalnya ketika kita mati

  36. vietria on

    Ass…
    Moga bisa bermanfaat bagi kita semua..untk yg posting yg gak mutu tlng di hapus saja.Kasihan yg baca..itu menandakan dia tuh pikirannya dangkal..
    Wass…

  37. hudah on

    Bravo teruskan ” wakmur bilmakruf wanha anil munkar”
    memang ironi sekali Indonesia mayoritas Islam tapi UUnya saja peningggalan belanda KUHP & KUHAP yg selama ini jadi hukum positif.itu orang Indonesia banyak yg Islam KTPnya saja. Tidak mempelajari secara benar. Pelajari AL qur’an & Sunnah R. masuklah secara kaffah.kalau memang anda orang Islam
    bukan KTP.

  38. shafa on

    assalamualaikum
    berhati-hatilah wahai ukhti jagalah dirimu

  39. ukhti_di mxer on

    mengemukakan pendapat adalah hal yang tak dilarang dalam kehidupan nie,,, tapi klu kata2nya kasar kayak gitu, ya.. dilarang.
    sebaiknya berkatalah yang baik dan sopan karena kita adalah muslim. jikalau nabi muhammad tahu ada umatnya yang berkomentar seperti itu, beliau pasti akan sedih. apa kalian mau menyakiti hatinya nabi Muhammad??

  40. dakosincan on

    hmm… blog sepi yang nyaman…

  41. GABRIELLE on

    KATROK….

  42. rofi on

    “Katakanlah, ‘Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang-orang yang benar!’.” (Al-Baqarah: 111).

    Dari Anas bin Malik, Rosululloh bersabda: “barangsiapa yang membenci sunnahku, maka bukan termasuk golonganku.” (HR. Muslim)

    Dari al-Irbadh bin Sariyah, Rosululloh bersabda: “tidaklah orang yang menyimpang darinya (al-Quran dan al-Hadits) kecuali akan binasa.” (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Hibban dalam kitab Shohih-nya)

    BERIKUT ADALAH BUKTI BAHWA SALAFI BERADA DI ATAS KEBENARAN:

    Dari Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu, telah berkata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Tidak akan beruntung suatu kaum (bangsa) manakala menyerahkan urusan (kepemimpinan) nya kepada seorang wanita.” (Hadits ini dikeluarkan oleh Al-Imam Ahmad rahimahullahu dalam Musnad-nya no. 19507, 19547, 19556, 19573, 19603, 19612; Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu dalam Kitabul Maghazi bab Kitabi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ila Kisra wa Qaishar no. 4425, Kitabul Fitan no. 7099, Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullahu dalam Kitabul Fitan an Rasulillah no. 2188, Al-Imam An-Nasa`i rahimahullahu dalam kitab Adabul Qudhah no. 5293)

    SEBAB PERIWAYATAN HADITS

    “Allah telah memberikan manfaat kepadaku dengan sebab suatu kalimat yang aku dengar dari Nabi pada saat terjadinya fitnah Perang Jamal. Di mana waktu itu hampir-hampir aku akan bergabung dengan Ashabul Jamal (pasukan yang dipimpin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha) dan berperang bersama mereka.” Lalu beliau berkata: “(Yaitu sebuah hadits) ketika disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Kerajaan Persia telah mengangkat putri Kisra sebagai raja mereka. Beliaupun bersabda: ‘Tidak akan beruntung suatu kaum (bangsa) manakala menyerahkan urusan kepemerintahannya kepada seorang wanita’.” (HR. Al-Bukhari no. 4425)

    dalam riwayat Tirmidzi:

    “Allah telah melindungiku dengan sesuatu yang telah aku dengarkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika meninggalnya Kisra. Beliau berkata: ‘Siapa yang mereka angkat sebagai Kisra baru?’ Mereka berkata: ‘Putrinya.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tidak akan beruntung suatu kaum (bangsa) manakala menyerahkan urusan kepemerintahannya kepada seorang wanita’.” Kemudian Abu Bakrah berkata: “Ketika Aisyah datang ke negeri Bashrah, aku ingat ucapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Allah melindungiku dengannya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2188, dan beliau mengatakan: “Hadits ini hasan shahih.”)

    PENDAPAT PARA ULAMA

    Al-Khaththabi rahimahullahu berkata: “Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa seorang wanita tidak boleh mengurusi pemerintahan dan putusan pengadilan. Tidak boleh pula baginya menikahkan dirinya sendiri ataupun menjadi wali nikah bagi orang lain.” (Tuhfatul Ahwadzi Syarh Jami’ At-Tirmidzi)

    Ibnu At-Tin rahimahullahu berkata: ‘Sebagian ulama berdalil dengan hadits Abu Bakrah ini tentang tidak bolehnya seorang wanita menjadi pemutus perkara. Dan ini pendapat jumhur ulama. Sebaliknya Ibnu Jarir Ath-Thabari rahimahullahu berpendapat boleh bagi seorang wanita memutuskan perkara dalam hal yang persaksiannya diterima. Demikian pula sebagian pengikut Malikiyah membolehkan secara mutlak’.” (Fathul Bari, 13/69, 8/159-160)

    Ibnu Katsir menukil perkataan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullahu. beliau berkata: “Seorang wanita datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengeluhkan bahwa suaminya telah menamparnya. Rasulullah pun menanggapi dengan mengatakan al-qishash (dibalas). Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan ayat: “Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita,” yaitu tanpa adanya qishash. (Tafsir Al-Qur`anul ‘Azhim, 1/465)

  43. Prabu on

    Saudaraku,Allah maha berkehendak dengan segala yang dikehendakinya,termasuk masalah hukum.Dihari pembalasan nanti Allah juga menghukum dengan apa yang diSyariatkan bagi kita ummat Islam yang disyariarkan melalui Rasullullah adalah Alqur’an dan alhadist. Jadi apa salahnya kalau ada sebagaian ummat yang karena mengharapkan Ridho nya semata,berusaha dengan sepenuh hati untuk mengikuti syariat tersebut? Saya yakin betul presiden,dpr dsb nanti tidak berbuat banyak ketika hari pembalasan itu datang?, dan sebagai ummat Rasullulah saya pribadi sangat mengharap safaat beliau di hari akhir,dan sangat mengharap ampunan Allah. Dengan cara berusaha melaksanak syariatnya secara benar. Tak terkecuali dalam urusan politik,berkeluarga berdagang dsb.

    Affan

  44. XFire on

    Al Baqarah 228 :

    Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

    Ini tentang keluarga, bukan bangsa dan kepemimpinan negara. Dalam tafsir tidak menjelaskan ayat ini sebagai haramnya wanita sebagai pemimpin negara

    Ayat ini justru tentang talak dan bersambung dengan ayat setelahnya

    Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang dzalim.

    Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan istri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui.

    Jadi suami dilebihkan dalam hal talak!
    Ingatlah :

    Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Al Maaidah 87)

    Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “Ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. (An Nahl 116)

  45. aLiFAH zAHRA on

    sebelum menulis sesuatu haruslah becermin diri…

  46. abdullah on

    kalo seandainaya lo-lo pade menganggap perempuan boleh jadi pemimpin, ketika rasulullah wafat dikalangan sahabat terdapat tokoh-tokoh perempuan yang sanagat terkemuka ,bijaksana dan sagat di h0ormati oleh seluruh ummat islam, seperti fatimaah, aisyah. haffah, dan ummu salamah. Dan kenyataannya tak seorangpun yang tampil mengajukan diri atau diajukan orang untuk menjadi kepala negara menggantikan rasul, seandainya perempuan berhak untuk itu tentulah nama mereka akan tampil sebaagi calon……..

  47. oRANG AWAM on

    saya Mengerti maksud penulis.
    klo mau komentar yang baik lah bahasanya ..
    emang nya pada ga skola ya? hahah… percuma donk mami biayain mahal2 buat skolah.
    GINI LOH ADA 1 PESAN DARI SAYA : JIKA WANITA MENJADI PEMIMPIN MAKA BERSIAP LAH UNTUK MENGHADAPI KEHANCURAN NEGARA INI.
    SLAMA MASIH ADA LAKI2 TAK PANTAS WANITA MENJADI PEMIMPIN.
    MENDING WANITA MAH TIDUR BAEE..WEKWKEW

  48. Zuriatul Khairi on

    Pemimpin di Negara Demokrasi adalah Rakyat. Siapa yang dipilih rakyat sebagai pemimpin itulah pemimpin negara. Rakyat menganut agama, kebetulan agama rakyat Indonesia beragam, ada lima agama dengan masing-masing punya sejumlah aliran keyakinan yang berbeda. Oleh karena para pendiskusi memiliki iman yang beragam, wajarlah berbeda pendapat tentang kepemimpinan wanita.

  49. chypa on

    oke lha kalau kita bicara di Negara Indonesia,
    tapi khan kita juga berpendapat sebagai orang islam.
    saya setuju kalo wanita tidak seharusnya menjadi pemimpin.
    sepertinya Al Qur’an sudah menjelaskan jelas banget.
    bukti2nya ya seperti kata mas2 dan mbak2 di atas…
    kalo sholat, khan imamnya cowok, selama ada cowok, ga boleh cewek, ntar ga sah. itu udah yang paling simpel n jelas.

    saya percaya cewek punya peran lain. tapi untuk masalah kepemimpinan, di dalam keluarga, organisasi, ato perkumpulan apapun, ketuanya musti cowok.
    bukan berarti karena pemimpinnya cowok, cewek lebih rendah. itu nggak. tapi cowok tetep harus jadi pemimpin…

  50. walid assaqolaen on

    aku lebih setuju dengan pendapat bahwa wanita itu haram menjadi pemimpin, memang negara indonesia negara demokrasi tapi bukan berarti aturan negara bertolak belakang dari ajaran islam, sementara di mata dunia indonesia ini adalah terbesar umat islam di dunia (di ingat di dunia )yang sepantasnya dan seharusnya dilandaskan dan dengan hukum islam.
    nasihatku untuk kita semua memberi tanggapan hendaklah dengan menghormati pendapat orang lain, sebenarnya yang beliau ungkapkan di sini itu menurut saya itu ajaran yang islami
    اللهم اغفر لهذا العبد الفقير
    اللهم ارحم أمة محمد صلى الله عليه وسلم
    اللهم اجعل الإسلام في إندونيسي دينا قيما
    واجعل حكومته حكومة اسلامية

  51. zuriatul on

    Al-Quran memberitahu orang yang beriman bahwa lelaki telah dianugerahi Allah beberapa kelebihan dari wanita sehingga lelaki diberi tanggungjawab lebih besar pula dari wanita. Nanum karena kepemimpinan menyangkut rakyat dan negara, maka jika ingin menggunakan Al-Quran sebagai pedoman negara, diperlukan lebih dari separoh warga yang memiliki hak pilih dan menggunakannya orang beriman kepada Al-Quran.
    Jika rakyat terdiri dari orang Islam dalam arti komunitas dan bukan orang yang beriman, tentulah mereka tidak memperdulikan Al-Quran.

  52. MUslim Sejati on

    Berkatalah yang baik jika kau todakmempunyai pengetahuan tentang itu maka diamlah,, janganlah mengejek n mengeluarkan kata2 syetan,, ISLAM sangat mulia dan ajarannya sngat sempurna, berbeda pendapat boleh tapi jangan menimbulkn perpecahan ummat islam.

  53. Esya-Young on

    Assalamualaikum saudaraku sebangsa dan setanah air…
    sebelumnya saya mohon maaf …
    **Pemimpin perempuan : saya lebih setuju seorang pemimpin itu laki-laki. bukan berarti merendahkan martabat wanita, tetapi justru menghargai martabat wanita yg seharusnya dlindungi dan dihormati.
    **Menyangkut Komentar
    @:orang yang berakal, terimakasih telah menghiasi dunia ini dengan etika yang baik
    @:orang yang kurang akal, JAGALAH LIDAH KALIAN, takutkah kalian suatu saat nanti lidah kalian akan dimintai peetanggungjawabannya

  54. abu azzam on

    Pesan buat saudara/iku sesama umat islam terutama yang membawakan ayat2 al qur’an dlm berkomentar, hendaklan dalam menafsirkannya dengan ilmu bukan dengan ro’yu/akal pikiran masing2.Al qur’an di turunkan dengan bahasa arab,bagi saudaraku smua yang belum bisa/mengerti bahasa arab hendaklah merujuk pada kitab2 tafsir para ulama salaf. merekalah yang tau betul tentang kaidah bahasa arab. klo menafsirkan dengan akal niscaya akan terdapat perbedaan yang sangat banyak,misal ktk seorang sahabat nabi ketika menafsirkan firman Alloh tentang “..hingga jelas antara
    benang hitam dan benang putih “mk sahabat tsb menartikan sbg benang,padahal maksud firman Alloh tersebut adalah siang dan malam.KEMBALIKAN SMUANYA PADA AHLINYA..JANGAN MENAFSIRKAN DENGAN HAWA NAFSUNYA MASING MASING ORANG.Wallahu’alam bi shawab

  55. Chapungz on

    “Pemimpin di Negara Demokrasi adalah Rakyat. Siapa yang dipilih rakyat sebagai pemimpin itulah pemimpin negara. Rakyat menganut agama, kebetulan agama rakyat Indonesia beragam, ada lima agama dengan masing-masing punya sejumlah aliran keyakinan yang berbeda. Oleh karena para pendiskusi memiliki iman yang beragam, wajarlah berbeda pendapat tentang kepemimpinan wanita.” (Zuriatul Khairi)

    Berarti, kita memiliki dua kondisi, sebagai umat Islam dan warga negara Indonesia.
    Seperti yang sudah dinyatakan, Indonesia adalah negara demokrasi yang beragama. Apakah umat Islam diperbolehkan memilih? IYA. Bagaimana pilihan umat Islam yang taat syariat? TIDAK MEMILIH PEREMPUAN SEBAGAI PEMIMPIN.
    Ya sudah, pilihlah calon presiden yang bukan perempuan!!!
    dengan begitu bisa jadi muslim yang baik dan warga negara yang baik.

  56. nov_casse7en on

    ngapain anda ribut2 masalah beginian? saya kasih tau ya….yang sebenarnya adalah : seorang wanita itu tidak boleh apa2, keluar rumahpun tidak boleh!!!!! jelas kan???? masalahnya adalah….jaman sekarang ini apa2 mahal dan kaum pria sangat banyak yg tidak mampu menghidupi keluarganya…lantas??? kalau sdh begini? wanita tetap didalam rumah??? ya mati semua seisi rumah!!! maaf terima kasih!

  57. Zuriatul on

    Ya, itu tergantung pada kepercayaan masing-masing. lebih tegasnya, tuhan yang dipercayainya. Ketika percaya kepada zaman, maka orang itu akan mengikuti zaman. Jika percaya kepada Allah, orang itu akan mengikuti Al-Quran.

  58. Beni Yussandra on

    Asswrwb,
    Menurut saya, pemimpin itu syah2 saja selagi ada 3 konsep yang tertera pada figurnya. Yakni, Tahu, Mau dan Mampu. Tanpa itu nonsens akan sesuai dg yg diharapkan. Namun, apakah benar jk pemimpin wanita dapat bekerja secara maksimal ? jika lebih banyak halangannya, tentu alangkah lebih baiknya tugas ini diserahkan kepada seorang pria selaku pemimpin. Jikalau hanya mengandalkan kemampuan ( maaf ) kekayaan dan pamor saja yg ujungnya kekuasaan, ada baiknya ini menjadi masukan. Bukankah kita telah belajar dari sejarah dan menyesal itu dihari akhir bukan di awal2 ???
    Wassalam wrwb

  59. Jakaria Jack Gipari on

    @ admin : Kayaknya mesti banyak belajar lagi nih, tentang sejarah mengenai kepemimpinan wanita dalam Islam & cara2 bagaimana menyampaikan dakwah yang baik…
    yang hanya menghasilkan pro kontra kepada sesama umat Muslim….

    mudah2an tidak ada dalam niatan admin untuk merusak ketenangan Islam ..
    Dan untuk saudara2ku, seiman seakidah satu sesembahan satu CiptaanNYA.. Marilah kita tegakkan perdamaian di muka bumi ini, jangan mudah terpancing oleh hasutan2 yang tidak bertanggung jawab..
    berlindunglah dari segala fitnah, dan perbuatan2 syetan yg mengalir dalam aliran darah yang hendak menipu & menyesatkan kita kedalam jurang kenistaan & api neraka…

    mohon maaf yang sebesar2nya
    salam Ukhuwah..

  60. abdul rosyid on

    YANG JELAS WANITA ADALAH IBU PARA PEMIMPIN DI SELURUH DUNIA DAN SEPANJANG MASA….KECUALI NABI ADAM AS

  61. dedy on

    tu orang yg komen diatas yang pakek kata2 kasar kayak o’on pa udh keras bener .. saya jg gk setuju pemimpin wanita dan gk akan pernak saya milih presiden wanita… semuanya punya tugas dan tempat masing2 emang sekarang semua udah kebalik inilah bablasnya eman sipasi wanita

  62. Rizky on

    Hehehe pengen ketawa lihat komentarnya, klo saya tidak komentar, saya merasa menyembunyikan apa yg saya ketahui..
    Seumur2 saya tidak pernah dipimpin sholat oleh imam seorang wanita, walaupun dia itu ustadzah,ngajinya bagus,ilmunya segunung..saya tidak pernah melihat di istiqlal ada imam wanita yg memimpin shalat. Sengaja kah? Saya fikir tidak.. Teman2 diatas sudah menjelaskan dalil naqlinya..
    Komentator yg tidak setuju, itu adalah hal wajar karena islam yg ada sekarang adalah islam sekuler (yg memisahkan kehidupan syariah dengan bernegara) , makanya akan sulit utk kena titik temunya..
    Klo saya sih pakai pendekatan syubhat , kurang lebih artinya apabila ada hal yg meragukan, lebih baik ditinggalkan. Maka itu saya tidak pernah memilih wanita menjadi pemimpin. Saya merasa lebih aman dan dapat mempertanggungjawabkan apa yg saya lakukan.
    Jadi silakan teman2 berfikir dan belajar lagi, dan pilih yg sesuai hati dan akal, karena apapun yg kita pilih tentu harus bisa dipertanggungjawabkan.
    Semoga bermanfaat

  63. Roffi Nanda Al-Ghani on

    Asssallamualaikum.wr.wb ma’af sebelumnya kalau salah,, karena diriku hanya seorang yang miskin ilmu, di Blog ini kita membicarakan masalah kepemimpinan wanita menurut Agama Islam adalah haram,, ingat menurut agama islam,,,,, jd bagi yang beragama islam ikutilah apa yang sdh ada dalam al-qur’an dan hadist karena keduanya adalah pegangan hidup untuk menuju akherat,, ingat kita membicarakan kepemimpinan menurut agama islam,, jadi pembahasan jgn melebar tentang negara kita negara demokrasi membolehkan siapa aja yang jd pemimpin,, tp yang hidup dinegara demokrasi indonesia ini kan banyak orang islam,, Peraturan Pemerintah di buat manusia, dan setiap saat bisa berubah,sedangkan Peraturan ALLAH SWT, tidak bisa berubah,,, artinya negara kita yang demokrasi ini pun bertolak tetap pada agama yang mayoritas yaitu islam, karena di sila pancasila sudah jelas urutan pertama yaitu ketuhanan yang maha esa,, apa kita semua tidak merasa bala dan laknat ALLAH. SWT sudah turun dinegara kita,,, hanya orang2 yang kurang beriman yang tidak mersakan itu,, laknat ALLAH SWT akan tambah berat apabila hambanya sudah terlampau jauh meninggalkan ajaran2 dan syariat islam,, ingat kawan2 semua yg terpenting sekarang perbanyak Ighstifar,, mohon ma’af sekali lagi Wass.WR.WB

    • Diyo Santos on

      OK @Boss,,,aye mo minta ampun atas dosa aye serta mendo’akan dosa bangsa kite yg muslim,,,
      yg kaga ngikutin sari’at islam

  64. Diyo Santos on

    Kalo gito bangsa kita berdosa donk waktu memilih Mega Wati jadi presiden

  65. yar on

    Assalamu’alaikum ustadz, kalau dalam masalah organisasi memilih perempuan sebagai pemimpin itu bagaimana?

  66. yar on

    Assalamu’alaikum ustadz, kalau dalam masalah organisasi memilih perempuan sebagai pemimpin itu bagaimana ustadz?


Tinggalkan Balasan ke Abdullah Batalkan balasan