Misteri Islamisasi Jawa (1)

Penyelenggara mengundang tiga orang pembicara yang memang cukup berkompeten pada bidang tersebut bahkan merupakan ahlinya, yaitu Dr. Damarjati Supajar, Dr. Abdul Munir Mulkhan (pengarang buku tersebut) dan Prof. Hasanu Simon (guru besar sosiologi kehutanan dan lingkungan). Singkat cerita, pada diskusi tersebut dua pembicara pertama, yaitu Dr. Damarjati Supajar dan Dr. Munir Mulkhan berusaha untuk mendukung ajaran-ajaran Syeikh Siti Jenar. Hal tersebut dibuktikan dengan pembelaan tanpa cela terhadap syekh tersebut dan juga pengajuan alternatif wacana terhadap para peserta bahwa ajaran tersebut silahkan bila mau diikuti, toch dalam dunia Islam tokoh seperti itu sudah pernah ada, seperti misalnya Al Hallaj dan tokoh-tokoh sufi lain. Karena ajaran-ajaran Islam sendiri pada hakikatnya dipraktekan sebagai rutinitas dan sebagai tafsir dari para pengikutnya, sehingga Sholat dan syariat-syariat lainnya bisa saja diganti dengan bentuk-bentuk yang lainnya. Menurutnya syariat dalam ajaran Syekh Siti Jenar itu dipraktekan oleh orang yang hidup, sedangkan hidup yang sebenarnya bagi manusia itu adalah nanti di akhirat. Sedangkan di dunia pada hakikatnya adalah mati. Sehingga sholat dan puasa, zakat dan haji itu tidak perlu.

Ajaran tersebut nampak semakin subur diikuti oleh uamt Islam dewasa ini, apalagi dengan pemimpin Indonesia pada saat itu (mantan Presiden Gus Dur) termasuk yang menyetujui dan mendukung ajaran tersebut (sufi /kebatinan/kejawen). Pendukung yang lain yang cukup dikenal antara lain Anand Krisna. Bila terus dibiarkan, ajaran tersebut akan semakin mengaburkan Islam sebagai agama yang murni dari kesyirikan dan bidah, menjunjung tinggi akal manusia, dan meyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Sebagai andil dalam pemberantasan Penyakit TBC (takhayul, bidah dan churafat), kami tampilkan sebuah tulisana yang merupakan tanggapan dalam acara tersebut.

Tulisan ini merupakan makalah yang disampaikan oleh Prof. Hasanu Simon dan telah mendapat ijin dari beliau untuk disebarluaskan. Terlepas dari kelemahan-kelemahan yang mungkin masih ada dalam makalah tersebut, tentunya ini merupakan usaha yang patut didukung oleh dai-dai Islam yang lurus dan benar manhajnya.

45 comments so far

  1. AlMaidani on

    salam kenal

  2. Luthfi on

    De javu
    perasaan dulu pernah baca tulisan ini di situs apa gitu *lupa* … and di sini dituliskan tanpa sumber.

    Kritik dikitz:
    di sini di suruh nyebutin sumber, tapi kok artikel ini …. you know-lah.

    Coba cek ini. Secara tanggal posting, dia sudah lebih dulu.

    CMIIW

    Komentar Balasan Admin:

    Artikel-artikel ini berasal dari situs ngajisalaf.net yang telah menjadi kenangan. Dan kami adalah Tim Pewaris dari ngajisalaf.net

  3. salafyindonesia on

    Salam kenal dari kami salafyindonesia.wordpress.com,,,,

  4. Arief Billah on

    Assalaamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh

    Salam kenal dari ana.

    Lanjutkan usaha kita menegakkan sunnah!!!

  5. Abu Lunar on

    MARI TEGAKKAN SUNAH DAN TASAWUF !

    IMAM SYAFI’I RAHIMULLAH BERKATA :
    Imam Syafi’i berkata :
    Jadilah engkau seorang ahli fiqih dan sufi,
    dan janganlah kau hanya menjadi salah satunya.
    Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin menasehatimu.

    Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak menjalani tasawuf,
    maka hatinya tidak bertaqwa.
    Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih,
    maka akalnya tidak bertakwa.
    bagaimana bisa dia menjadi baik?
    [Diwan Al-Imam Asy-Syafi’i, hal. 47]

  6. hatinurani21 on

    Di Forum Religiositas Agama, saya menemukan artikel yang menarik sekali. Ini situsnya: http://hatinurani21.wordpress.com/

    MENGAPA KEBUDAYAAN JAWA MENGALAMI KEMUNDURAN YANG SIGNIFIKAN?

    Pengantar

    Manusia Jawa adalah mayoritas di Indonesia. Nasib bangsa Indonesia sangat tergantung kepada kemampuan penalaran, skill, dan manajemen manusia Jawa (MJ). Sayang sekali s/d saat ini, MJ mengalami krisis kebudayaan; hal ini disebabkan Kebudayaan Jawa (KJ) dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak dikembangkan oleh pihak2 yang berkompeten (TERUTAMA OLEH POLITISI). Bahkan KJ terkesan dibiarkan mati merana digerilya oleh kebudayaan asing (terutama dari timur tengah/Arab). Mochtar Lubis dalam bukunya: Manusia Indonesia Baru, juga mengkritisi watak2 negatip manusia Jawa seperti munafik, feodal, malas, tidak suka bertanggung jawab, suka gengsi dan prestis, dan tidak suka bisnis (lebih aman jadi pegawai).
    Kemunduran kebudayaan Jawa tidak lepas dari dosa regim Orde Baru. Strategi regim Soeharto untuk melepaskan diri dari tuannya (USA dkk.) dan tekanan kaum reformis melalui politisasi agama Islam menjadikan Indonesia mengarah ke ideologi Timur Tengah (Arab). Indonesia saat ini (2007) adalah kembali menjadi ajang pertempuran antara: Barat lawan Timur Tengah, antara kaum sekuler dan kaum Islam, antara modernitas dan kekolotan agama. (mohon dibaca artikel yang lain dulu, sebaiknya sesuai no. urut)

    Boleh diibaratkan bahwa manusia Jawa terusmenerus mengalami penjajahan, misalnya penjajahan oleh:
    – Bs. Belanda selama 300 tahunan
    – Bs. Jepang selama hampir 3 tahunan
    – Regim Soeharto/ORBA selama hampir 32 tahun (Londo Ireng).
    – Negara Adidaya/perusahaan multi nasioanal selama ORBA s/d saat ini.
    – Sekarang dan dimasa dekat, bila tidak hati2, diramalkan bahwa Indonesia akan menjadi negara boneka Timur Tengah/Arab Saudi (melalui kendaraan utama politisasi agama).

    Kemunduran kebudayaan manusia Jawa sangat terasa sekali, karena suku Jawa adalah mayoritas di Indonesia, maka kemundurannya mengakibatkan kemunduran negara Indonesia, sebagai contoh kemunduran adalah terpaan berbagai krisis yang tak pernah selesai dialami oleh bangsa Indonesia. Politisasi uang dan agama mengakibatkan percepatan krisis kebudayaan Jawa, seperti analisa dibawah ini.
    Gerilya Kebudayaan
    Negara2 TIMTENG/ARAB harus berjuang sekuat tenaga dengan cara apapun untuk mendapat devisa selain dari kekayaan minyak (petro dollar), hal ini mengingat tambang minyak di Timur Tengah (TIMTENG/Arab) adalah terbatas umurnya; diperkirakan oleh para ahli bahwa umur tambang minyak sekitar 15 tahun lagi, disamping itu, penemuan energi alternatip akan dapat membuat minyak turun harganya. Begitu negara Timur Tengah mendapat angin dari regim Orde Baru, Indonesia lalu bagaikan diterpa badai gurun Sahara yang panas! Pemanfaatan agama (politisasi agama) oleh negara asing (negara2 Arab) untuk mendominasi dan menipiskan kebudayaan setempat (Indonesia) mendapatkan angin bagus, ini berlangsung dengan begitu kuat dan begitu vulgarnya. Gerilya kebudayaan asing lewat politisasi agama begitu gencarnya, terutama lewat media televisi, majalah, buku dan radio. Gerilya kebudayaan melalui TV ini sungguh secara halus-nylamur-tak kentara, orang awam pasti sulit mencernanya! Berikut ini adalah gerilya kebudayaan yang sedang berlangsung:
    – Dalam sinetron, hal-hal yang berbau mistik, dukun, santet dan yang negatip sering dikonotasikan dengan manusia yang mengenakan pakaian adat Jawa seperti surjan, batik, blangkon kebaya dan keris; kemudian hal-hal yang berkenaan dengan kebaikan dan kesucian dihubungkan dengan pakaian keagamaan dari Timur Tengah/Arab. Kebudayaan yang Jawa dikalahkan oleh yang Timur Tengah.
    – Artis2 film dan sinetron digarap duluan mengingat mereka adalah banyak menjadi idola masyarakat muda (yang nalarnya kurang jalan). Para artis, yang blo’oon politik ini, bagaikan di masukan ke salon rias Timur Tengah/Arab, untuk kemudian ditampilkan di layar televisi, koran, dan majalah demi membentuk mind set (seting pikiran) yang berkiblat ke Arab.
    – Bahasa Jawa beserta ungkapannya yang sangat luas, luhur, dalam, dan fleksibel juga digerilya. Dimulai dengan salam pertemuan yang memakai assalam…dan wassalam…. Dulu kita bangga dengan ungkapan: Tut wuri handayani, menang tanpo ngasorake, gotong royong, dsb.; sekarang kita dibiasakan oleh para gerilyawan kebudayaan dengan istilah2 asing dari Arab, misalnya: amal maruh nahi mungkar, saleh dan soleha, dst. Untuk memperkuat gerilya, dikonotasikan bahwa bhs. Arab itu membuat manusia dekat dengan surga! Sungguh cerdik dan licik.
    – Kebaya, modolan dan surjan diganti dengan jilbab, celana congkrang, dan jenggot ala orang Arab. Nama2 Jawa dengan Ki dan Nyi (misal Ki Hajar …) mulai dihilangkan, nama ke Arab2an dipopulerkan. Dalam wayang kulit, juga dilakukan gerilya kebudayaan: senjata pamungkas raja Pandawa yaitu Puntadewa menjadi disebut Kalimat Syahadat (jimat Kalimo Sodo), padahal wayang kulit berasal dari agama Hindu (banyak dewa-dewinya yang tidak Islami), jadi bukan Islam; bukankah ini sangat memalukan? Gending2 Jawa yang indah, gending2 dolanan anak2 yang bagus semisal: jamuran, cublak2 suweng, soyang2, dst., sedikit demi sedikit digerilya dan digeser dengan musik qasidahan dari Arab. Dibeberapa tempat (Padang, Aceh, Jawa Barat) usaha menetapkan hukum syariah Islam terus digulirkan, dimulai dengan kewajiban berjilbab! Kemudian, mereka lebih dalam lagi mulai mengusik ke bhinekaan Indonesia, dengan berbagai larangan dan usikan bangunan2 ibadah dan sekolah non Islam.
    – Gerilya lewat pendidikan juga gencar, perguruan berbasis Taman Siswa yang nasionalis, pluralis dan menjujung tinggi kebudayaan Jawa secara lambat namun pasti juga digerilya, mereka ini digeser oleh madrasah2/pesantren2. Padahal Taman Siswa adalah asli produk perjuangan dan merupakan kebanggaan manusia Jawa. UU Sisdiknas juga merupakan gerilya yang luar biasa berhasilnya. Sekolah swasta berciri keagamaan non Islam dipaksa menyediakan guru beragama Islam, sehingga ciri mereka lenyap.
    – Demikian pula dengan perbankan, mereka ingin eksklusif dengan bank syariah, dengan menghindari kata bunga/rente/riba; istilah ke Arab2an pun diada-adakan, walau nampak kurang logis! Seperti USA memakai IMF, dan orang Yahudi menguasai finansial, maka manusia Arab ingin mendominasi Indonesia memakai strategi halal-haramnya pinjaman, misalnya lewat bank syariah.
    – Keberhasilan perempuan dalam menduduki jabatan tinggi di pegawai negeri (eselon 1 s/d 3) dikonotasikan/dipotretkan dengan penampilan berjilbab dan naik mobil yang baik. Para pejabat eselon ini lalu memberikan pengarahan untuk arabisasi pakaian dinas di kantor masing2.
    – Di hampir pelosok P. Jawa kita dapat menyaksikan bangunan2 masjid yang megah, dana pembangunan dari Arab luar biasa besarnya. Bahkan organisasi preman bentukan militer di jaman ORBA, yaitu Pemuda Pancasila, pun mendapatkan grojogan dana dari Timur Tengah untuk membangun pesantren2 di Kalimantan, luar biasa!
    – Fatwa MUI pada bulan Agustus 2005 tentang larangan2 yang tidak berdasar nalar dan tidak menjaga keharmonisan masyarakat sungguh menyakitkan manusia Jawa yang suka damai dan harmoni. Bila ulama hanya menjadi sekedar alat politik, maka panglima agama adalah ulama politikus yang mementingkan uang, kekuasaan dan jabatan saja; efek keputusan tidak mereka hiraukan. Sejarah ORBA membuktikan bahwa MUI dan ICMI adalah alat regim ORBA yang sangat canggih. Saat ini, MUI boleh dikata telah menjadi alat negara asing (Arab) untuk menguasai
    – Dimasa lalu, banyak orang cerdas mengatakan bahwa Wali Songo adalah bagaikan MUI sekarang ini, dakwah mereka penuh gerilya kebudayaan dan politik. Manusia Majapahit digerilya, sehingga terdesak ke Bromo (suku Tengger) dan pulau Bali. Mengingat negara baru memerangi KKN, mestinya fatwa MUI adalah tentang KKN (yang relevan), misal pejabat tinggi negara yang PNS yang mempunyai tabungan diatas 3 milyar rupiah diharuskan mengembalikan uang haram itu (sebab hasil KKN), namun karena memang ditujukan untuk membelokan pemberantasan KKN, yang terjadi justru sebaliknya, fatwanya justru yang aneh2 dan merusak keharmonisan kebhinekaan Indonesia!
    – Buku2 yang sulit diterima nalar, dan secara ngawur dan membabi buta ditulis hanya untuk melawan dominasi ilmuwan Barat saat ini membanjiri pasaran di Indonesia. Rupanya ilmuwan Timur Tengah ingin melawan ilmuwan Barat, semua teori Barat yang rasional-empiris dilawan dengan teori Timur Tengah yang berbasis intuisi-agamis (berbasis Al-Quran), misal teori kebutuhan Maslow yang sangat populer dilawankan teori kebutuhan spiritual Nabi Ibrahim, teori EQ ditandingi dengan ESQ, dst. Masyarakat Indonesia harus selalu siap dan waspada dalam memilih buku yang ingin dibacanya.
    – Dengan halus, licik tapi mengena, mass media, terutama TV dan radio, telah digunakan untuk membunuh karakater (character assasination) budaya Jawa dan meninggikan karakter budaya Arab (lewat agama)! Para gerilyawan juga menyelipkan filosofis yang amat sangat cerdik, yaitu: kebudayaan Arab itu bagian dari kebudayaan pribumi, kebudayaan Barat (dan Cina) itu kebudayaan asing; jadi harus ditentang karena tidak sesuai! Padahal kebudayaan Arab adalah sangat asing!
    – Gerilya yang cerdik dan rapi sekali adalah melalui peraturan negara seperti undang-undang, misalnya hukum Syariah yang mulai diterapkan di sementara daerah, U.U. SISDIKNAS, dan rencana UU Anti Pornografi dan Pornoaksi (yang sangat bertentangan dengan Bhineka Tunggal Ika dan sangat menjahati/menjaili kaum wanita dan pekerja seni). Menurut Gus Dur, RUU APP telah melanggar Undang-Undang Dasar 1945 karena tidak memberikan tempat terhadap perbedaan. Padahal, UUD 1945 telah memberi ruang seluas-luasnya bagi keragaman di Indonesia. RUU APP juga mengancam demokrasi bangsa yang mensyaratkan kedaulatan hukum dan perlakuan sama terhadap setiap warga negara di depan hukum. Gus Dur menolak RUU APP dan meminta pemerintah mengoptimalkan penegakan undang-undang lain yang telah mengakomodir pornografi dan pornoaksi. “Telah terjadi formalisasi dan arabisasi saat ini. Kalau sikap Nahdlatul Ulama sangat jelas bahwa untuk menjalankan syariat Islam tidak perlu negara Islam,” ungkapnya. (Kompas, 3 Maret 2006).

    – Puncak gerilya kebudayaan adalah tidak diberikannya tempat untuk kepercayaan asli, misalnya Kejawen, dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan urusan pernikahan/perceraian bagi kaum kepercayaan asli ditiadakan. Kejawen, harta warisan nenek moyang, yang kaya akan nilai: pluralisme, humanisme, harmoni, religius, anti kekerasan dan nasionalisme, ternyata tidak hanya digerilya, melainkan akan dibunuh dan dimatikan secara perlahan! Sungguh sangat disayangkan! Urusan perkawinan dan kematian untuk MJ penganut Kejawen dipersulit sedemikian rupa, urusan ini harus dikembalikan ke agama masing2! Sementara itu aliran setingkat Kejawen yang disebut Kong Hu Chu yang berasal dari RRC justru disyahkan keberadaannya. Sungguh sangat sadis para gerilyawan kebudayaan ini!
    – Gerilya kebudayaan juga telah mempengaruhi perilaku manusia Jawa, orang Jawa yang dahulu dikenal lemah-lembut, andap asor, cerdas, dan harmoni; namun sekarang sudah terbalik: suka kerusuhan dan kekerasan, suka menentang harmoni. Bayangkan saja, kota Solo yang dulu terkenal putri nya yang lemah lembut (putri Solo, lakune koyo macan luwe) digerilya menjadi kota yang suka kekerasan, ulama Arab (Basyir) mendirikan pesantren Ngruki untuk mencuci otak anak2 muda. Akhir2 ini kota Solo kesulitan mendatangkan turis manca negara, karena kota Solo sudah diidentikan dengan kekerasan sektarian. Untuk diketahui, di Pakistan, banyak madrasah disinyalir dijadikan tempat brain washing dan baiat. Banyak intelektual muda kita di universitas2 yang kena baiat (sumpah secara agama Islam, setelah di brain wahing) untuk mendirikan NII (negara Islam Indonesia) dengan cara menghalalkan segala cara. Berapa banyak madrasah/pesantren di Indonesia yang dijadikan tempat2 cuci otak anti pluralisme dan anti harmoni? Banyak! Berapa jam pelajaran dihabiskan untuk belajar agama (ngaji) dan bahasa Arab? Banyak, diperkirakan sampai hampir 50% nya! Tentu saja ini akan sangat mempengaruhi turunnya perilaku dan turunnya kualitas SDM bgs. Indonesia secara keseluruhan! Maraknya kerusuhan dan kekerasan di Indonesia bagaikan berbanding langsung dengan maraknya madrasah dan pesantren2. Berbagai fatwa MUI yang menjungkirbalikan harmoni dan gotong royong manusia Jawa gencar dilancarkan!

    – Sejarah membuktikan bagaimana kerajaan Majapahit, yang luarbiasa jaya, juga terdesak melalui gerilya kebudayaan Arab sehingga manusianya terpojok ke Gn. Bromo (suku Tengger) dan P. Bali (suku Bali). Mereka tetap menjaga kepercayaannya yaitu Hindu. Peranan wali Songo saat itu sebagai alat politis (mirip MUI dan ICMI saat ini) adalah besar sekali! Semenjak saat itu kemunduran kebudayaan Jawa sungguh luar biasa!
    Tanda-tanda Kemunduran Budaya Jawa
    Kemunduran kebudayaan manusia Jawa sangat terasa sekali, karena suku Jawa adalah mayoritas di Indonesia, maka kemundurannya mengakibatkan kemunduran negara Indonesia, sebagai contoh kemunduran adalah:
    – Orang2 hitam dari Afrika (yang budayanya dianggap lebih tertinggal) ternyata dengan mudah mempedayakan masyarakat kita dengan manipulasi penggandaan uang dan jual-beli narkoba.
    – Orang Barat mempedayakan kita dengan kurs nilai mata uang. Dengan $ 1 = k.l Rp. 10000, ini sama saja penjajahan baru. Mereka dapat bahan mentah hasil alam dari Indonesia murah sekali, setelah diproses di L.N menjadi barang hitech, maka harganya jadi selangit. Nilai tambah pemrosesan/produksi barang mentah menjadi barang jadi diambil mereka (disamping membuka lapangan kerja). Indonesia terus dengan mudah dikibulin dan dinina bobokan untuk menjadi negara peng export dan sekaligus pengimport terbesar didunia, sungguh suatu kebodohan yang maha luar biasa.
    – Orang Jepang terus membuat kita tidak pernah bisa bikin mobil sendiri, walau industri Jepang sudah lebih 30 tahun ada di Indonesia. Semestinya bangsa ini mampu mendikte Jepang dan negara lain untuk mendirikan pabrik di Indonesia, misalnya pabrik: Honda di Sumatra, Suzuki di Jawa, Yamaha di Sulawesi, dst. Ternyata kita sekedar menjadi bangsa konsumen dan perakit.
    – Orang Timur Tengah/Arab dengan mudah menggerilya kebudayaan kita seperti cerita diatas; disamping itu, Indonesia adalah termasuk pemasok devisa haji terbesar! Kemudian, dengan hanya Asahari, Abu Bakar Baasyir dan Habib Riziq (FPI), cukup beberapa gelintir manusia saja, Indonesia sudah dapat dibuat kalang kabut oleh negara asing! Sungguh keterlaluan dan memalukan!
    – Kalau dulu banyak mahasiswa Malaysia studi ke Indonesia, sekarang posisinya terbalik: banyak mahasiswa Indonesia belajar ke Malaysia (bahkan ke S’pore, Thailand, Pilipina, dst.). Konyol bukan?
    – Banyak manusia Jawa yang ingin kaya secara instant, misalnya mengikuti berbagai arisan/multi level marketing seperti pohon emas, dst., yang tidak masuk akal!
    – Dalam beragamapun terkesan jauh dari nalar, bijak dan jauh dari cerdas, terkesan hanya ikut2an saja. Beragama tidak harus menjiplak kebudayaan asal agama, dan tidak perlu mengorbankan budaya lokal.
    – Sampai dengan saat ini, Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari berbagai krisis (krisis multi dimensi), kemiskinan dan pengangguran justru semakin meningkat, padahal negara tetangga yang sama2 mengalami krisis sudah kembali sehat walafiat! Peran manusia Jawa berserta kebudayaannya, sebagai mayoritas, sangat dominan dalam berbagai krisis yang dialami bangsa ini.

    Penutup

    Beragama tidak harus menjiplak kebudayaan asal agama. Gus Dur mensinyalir telah terjadi arabisasi kebudayaan. Kepentingan negara asing untuk menguasai bumi dan alam Indonesia yang kaya raya dan indah sekali sungguh riil dan kuat sekali, kalau negara modern memakai teknologi tinggi dan jasa keuangan, sedangkan negara lain memakai politisasi agama beserta kebudayaannya. Indonesia saat ini (2007) adalah sedang menjadi ajang pertempuran antara dua ideologi besar dunia: Barat lawan Timur Tengah, antara kaum sekuler dan kaum Islam, antara modernitas dan kekolotan agama. CLASH OF CIVILIZATION antar dua ideologi besar di dunia ini, yang sudah diramalkan oleh sejarahwan kelas dunia – Samuel Hutington dan Francis Fukuyama.

    Tanpa harus menirukan/menjiplak kebudayaan Arab, Indonesia diperkirakan dapat menjadi pusat Islam (center of excellence) yang modern bagi dunia. Seperti pusat agama Kristen modern, yang tidak lagi di Israel, melainkan di Itali dan Amerika. Beragama tanpa nalar disertai menjiplak budaya asal agama tersebut secara membabi buta hanya akan mengakibatkan kemunduran budaya lokal sendiri! Maka bijaksana, kritis, dan cerdik sangat diperlukan dalam beragama.

  7. atmoon on

    Beragama tidak harus menjiplak kebudayaan asal agama. Gus Dur mensinyalir telah terjadi arabisasi kebudayaan. Kepentingan negara asing untuk menguasai bumi dan alam Indonesia yang kaya raya dan indah sekali sungguh riil dan kuat sekali, kalau negara modern memakai teknologi tinggi dan jasa keuangan, sedangkan negara lain memakai politisasi agama beserta kebudayaannya. Indonesia saat ini (2007) adalah sedang menjadi ajang pertempuran antara dua ideologi besar dunia: Barat lawan Timur Tengah, antara kaum sekuler dan kaum Islam, antara modernitas dan kekolotan agama. CLASH OF CIVILIZATION antar dua ideologi besar di dunia ini, yang sudah diramalkan oleh sejarahwan kelas dunia – Samuel Hutington dan Francis Fukuyama.

    Sinyalemen ini bukan hal baru, tapi sudah kelihatan dari dulu. Cuma emang baru Gus Dur yang berani dikit2 membukanya. Soekarno misalnya mengatakan lebih menukik ke inti masalah kalo sebenarnta yang berbenturan itu kepentingan2. Bukan ideologi, agama, antar peradaban atau yang lainnya , semua itu hanya selubung luar saja. (Soekarno sudah meng-identifikasikan ini tahun 30-an, coba lihat di buku Dibawah Bendera Revolusi ada artikel berjudul Bukan Perang Ideologi). Saya pas palgi nulis artikel tentang Benturan Antar Kepentingan ini. Makasih artikelnya, lumayan buat referensi.

  8. Tidak Prejudis on

    Berhentilah dari pemikiran narsis yang melihat segalanya dari kepentingan manusia Jawa. Dari jaman Babylonia, Cina, Greek, Roman, belum ada tamadun manusia di dunia ini yang tidak mengambil pengaruh dari kebudayaan tamadun lain. Sila namakan satu bangsa di dunia ini yang benar-benar asli.. pure.. seperti yang anda harapkan manusia Jawa itu jadi. Ternyata pandangan anda hanyalah satu imaginasi yang berasaskan emosi dan kesombongan yang tidak berasas.

    Saya yakin anda sekarang lagi berpakaian serba Barat. Mengikut hujah anda yang bukan Jawa itu ancaman.. satu tidakan gerilya. Kenapa kita harus berenti dengan mengkritik penggunaan jilbab atau apa pun.. gimana dengan t-shirt, neck tie.. bahkan kalau mau dikira serangan budaya, saya kira manusia Jawa itu serangan paling hebat datang dari pengaruh barat. Cubalah bersikap adil dan kita hitung satu demi satu pengaruh-pengaruh asing dalam kehidupan manusia Jawa atau kehidupan anda sendiri. Saya pasti jawapannya sudah jelas.. kalau yang paling besar merubah jati diri manusia Jawa itu budaya barat.

    Ternyata anda menutup mata dan fikiran anda terhadap pemikiran qualitative dan quantitative. Yang tinggal hanyalah prejudis anda terhadap budaya arab yang membakar emosi anda lalu mendorong anda menggunakan masalah-masalah yang dihadapi manusia Jawa sebagai alasan.

    Janganlah mencoba naik ke bulan dengan speda. Tiap-tiap tamadun itu saling mengambil dari satu sama lain itu satu hakikat.

    Kalau benar-benar cara hidup manusia Jawa itu pada jaman jaya nya satu yang paling unggul, paling suci tidak ada cacat cela kita harus bertanya kenapa budaya Jawa itu tidak berjaya mengangkat manusia-manusia Jawa terus ke puncak teknologi dan sains? Majapahit itu kejayaan nya dari sudut apa? kalau perluasan daerah dan menangkat budaya Jawa iyah benar-benar berjaya. Tapi cuma itu saja yang boleh dibanggakan. Sekadar menjadi penakluk. Apa sumbangan Majapahit dalam matematika? sains? physics?

    Barangkali di jaman Majapahit juga ada yang menganggap Majapahit itu diserang gerila Hindu. Nah sekarang semua tamadun adalah musuh manusia Jawa. Lancarkanlah perang terhadap semua tamadun yang bukan Jawa.

    Saya menyarankan anda keluar dari benak sempit yang manusia Jawa. Tidak salah menjadi manusia Jawa dan membuka tangan pada perubahan. Janganlah menyalahkah kemunduran bangsa Jawa itu kepada orang lain. Yang buruk itu datang dari orang lain yang namanya Jawa itu yang halus, baik-baik, mulia. Apa yang menimpa manusia Jawa hari ini pada akhirnya adalah salah diri Manusia Jawa itu sendiri. Korupsi, kemalasan, penipuan itu bisa berlaku walaupun manusia Jawa itu diserang gerilya budaya kaum pribumi Australia.

    Berhentilah memandang diri sendiri dan bangsa sendiri dengan kebanggaan dan kesombongan yang hanya anda dan kelompok fikiran sempit seperti anda yang anda rasakan. Mungkin setelah itu barulah Indonesia mampu melangkah ke depan dengan lebih laju dengan hilangnya beban egois, prejudis yang anda timpakan kepada bangsa anda sendiri.

  9. Wie on

    Sdr. hatinurani21,

    Di dalam tulisan Anda (apakah Anda sendiri yang menulis, atau copy paste dari site tersebut?), tampaknya di awal Anda “mengecam” kebudayaan Arab masuk Indonesia, yang sebenarnya sebagian itu bukan kebudayaan Arab, tetapi budaya Islam, tapi diakhir Anda membantahnya (Islam tidak sama dengan Arab). Ya memang, tidak sama Islam dan Arab. Hijab (dikenal di Indonesia sebagai Jilbab), salah satu bentuk itu pakaian Islami. Dan tampaknya Anda perlu waktu untuk memahami bahwa kata: amal maruh nahi mungkar, saleh dan soleha itu adalah kata dalam Al Qur’an. Dst dst dst …
    Kemudian kesimpulan-kesimpulan Anda tampaknya perlu data-data yang bisa mendukung tentang ekspansi Arab yang saudara maksud.
    Kalau seperti itu, mengapa kita tidak mengecam juga budaya Hindu dan Budha yang telah merampas budaya animisme Jawa? Bukan kah seperti yang telah anda sebut bahwa budaya Jawa berwarna (atau bahkan berasal dari) Hindu dan Budha? Mana Jawa aslinya?
    Sementara Anda menulis Jawa itu identik dengan ‘munafik, feodal, malas, tidak suka bertanggung jawab, suka gengsi dan prestis, dan tidak suka bisnis (lebih aman jadi pegawai).’ di lain fihak pengaruh Agama (Islam) yang mulia malah Anda kritik?
    ‘Tidak Prejudis’ benar, kebudayaan Barat sebenarnya yang telah menguasai Indonesia, bukan hanya Jawa.
    Sebagai orang Jawa, saya sangat mengagumi budaya Jawa yang Adi Luhung, tetapi sangat berharap manusia Jawa menjadi manusia Islam yang sepenuhnya.

  10. sutanto on

    sdr/i wie…
    saya ingin komen…
    sebagai islam sejati layaklah tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain apalagi menjelek2 an, sebagai jawa sejati pun saya TIDAK SETUJU dengan pandangan yang anda tulis: tetapi sangat berharap manusia Jawa menjadi manusia Islam yang sepenuhnya..karena jawa dan islam tidak bisa disamakan secara merek..semua berhak memilih…

    yang terakhir…
    Islam YES…. ARAB NOWAY!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  11. Patahul Ariffin Abas on

    Asalamualaikum;

    Salam sejahtera semua,bagi pendapat ana yang serba serbi kurang dan serba serbi hamba pada Tuan Ynag Amat Besar, Agungkan Muhammad Rasul Allah (Bukan mengagungkan pembawanya – Ulama kita mesti hormati dan mesti kita selalu berdampingan) tetapi kebanyakan para cendekiawan agama sekarang terlalu tertumpu pada ulama negeri atau negara masing-masing. Sedangkan Isalm adalah agama UNIVERSAL dan Ulama Universal dalam Islam ialah Muhammad SAW.

    Jadi Mestilah apa-apa sekali pun Muhammad SAW yang perlu ditanzilkan atau yang perlu ikuti dan di agungkan sedangkan ALLAH BERSELAWAT ATAS MUHAMMAD SAW.

    Mari kita LURUSKAN kembali. Jangan oleh kerana perbedaan Syeikh atau ulama2 ISLAM TERPECAH! Rasulullah telah bersabda jua Umatnya berparti hingga 73 parti dan hanya satu sahaja yang mengikut ALQURAN DAN RASUL.

    Jadi untuk mengelakkan dari terpecah begitu mari kita bersatu menjadi SATU tak kira bangsa apa, negara mana, bahasa apa yang pentingnya AL-QURAN ALKITAB dan MUHAMMAD SUNANAHNYA. KAlau dah berbalah tentangnya balik kembali kepada ALQURAN. PENTING TU.

    ALFATIHA PADA MUHAMMAD SAW, segala para nabi dan para rasul, aulia allah, wali allah, kutubulla, muslimin, muslimat,mukminin dan mukminat semoga dirahmati semua dan di satukan semua kepada yang satu dan yang HAK Alfatihah.

  12. Aku malu menjadi moeslim on

    Tolong baca artikel ini:

    http://ob.or.id/modules.php?name=News&file=article&sid=221

    Terima kasih

  13. Hendra on

    Emm Menarik juga!
    tapi aq jadi agak bingung nich!, sebagai orang awan dan Islam keturunan bisa2 jadi kafir nich.
    Yang aq tahu islam itu ya sholat, zakat, haji, puasa dan ubo rampe lainnya.Nah.. trus katanya kita hidup didunia ini hanya mampir. Bukankah logikanya kalau cuma Pinarak”Mampir” alias bertamu trus cari pesangon yang banyak dan sebanyak2nya.Jadi nanti di dunia akhirat kita akan ada pesangon untuk menjaga dan memberikan kita cahaya,betulkah?
    Wawawawa….
    Memang kalau masalah akidah jadi takut!hehe
    Nanti dibilang murtat.
    ..
    Itu yang saya pahami selama ini.
    Betul tidak fren!
    Lha trus..
    Standar Kafir itu seperti apa ya?
    Teman2 ada yang tahu?
    hhe malah tanya sich!!

  14. Tuhan, Asli atau Palsu on
  15. Teguh Prihattanto on

    Assalamu’alaikum …

    Wahai para saudaraku yang menganggap Jawa di Arabisasi .. 🙂 ato malah bersemboyan Islam No Arab Yes .. 🙂

    Saudaraku … saya mau bertanya .. 🙂
    Dulu di jaman Rasulullah .. semua masih berpegang kepada adat yang mengarah ke kesyirikan .. dan dikenal dengat adat dan tabiat Jahiliyyah ..

    Kemudia Rasulullah di utus membawa Islam untuk menghapuskannya ..
    seperti .. memberikan sesajen untuk berhala .. (mirip dengan memberikan sesajen di beberapa tempat di Indonesia meski tidak kepada berhala tetapi hakekatnya sama) , menganggap jelek bila punya keturunan perempuan (Di Beberapa daerah di Indonesia sepertinya masih ada yang seperti ini), Memakai Jimat dan percaya pada hal2x Ghaib (Wah ini bertebaran dimana2x) ..
    Nah ISLAM yang anda katakan ini import dari ARAB .. ini menghapuskan hal2x tersebut yang memang juga ada di jaman kita sekarang .. makanya kenapa ISLAM kok disebut agama yang sesuai hingga akhir jaman .. bukan menurut sebagian kelompok yang ingin merubah Al Qur’an karena dianggap tidak sesuai dengan prubahan jaman .. Wall Iyya Udzu billah ..

    Oh iyah .. satu lagi .. ISLAM mewajibkan perempuan berhijab .. dan apabila dikatakan pada mereka tentang berhijab .. ada yang mengatakan bahwa “Hijab / Jilbab itu kan BUDAYA arab ..”

    Wahai Saudaraku .. apakah seperti itu ..??
    ISLAM mewajibkan berhijab .. dan itu adalah SYariat dari ALLAH melalui Rasulullah untuk kita semua .. apabila anda meyakininya .. yah lakukan .. apabila tidak meyakininya .. maka jangan katakan bahwa itu budaya Arab ,, kalo mengatakan seperti itu berarti menghina Syariat ALLAH .. siapa kita ..?? 😛
    Seharusnya katakan .. bahwa “saya masih belum mampu untuk melaksanakan Syariat sepenuhnya, dan semoga ALLAH membuka hati saya untuk dapat melaksankannya” ..
    Nah untuk rekan2x yang sudah berpegang teguh sekuatnya dengan ajaran ISLAM .. bukan berarti mereka kearab²an .. mereka berusaha untuk mengikuti Rasulullah .. karena mereka cinta kepada Rasulullah .. bukan cinta yang hanya di mulut saja atau cinta karena memperingati maulud saja .. tapi dianjurkan menegakkan sunnah dalam sehari2x malah lari bahkan mencela .. 🙂

    Pikirkanlah wahai saudaraku .. sudah banyak syubhat yang masuk kepada kalian dihembuskan oleh kaum Orientalis ..

    Saya hanya membicarakan fakta yang ada .. 🙂

    ALlohu’alam

  16. Niam on

    ga comment ah, semua udah jelas

  17. Mourad on

    @ Teguh Prihattanto,

    Kita harus jujur dan berterus-terang. Islam-pun melakukan penyembahan berhala. Muslim menyembah kaligrafi allah. Muslim solat ke arah Mekah untuk memuja batu (kuburan Muhamad). Muslim juga mengenal neraka dan sorga. Semuanya ini berhala.

    AL’QURAN & HADIS menyebabkan umat berjiwa kekanak-kanakan. Umat muslim mangatakan: “Agamaku paling benar.”. Sama saja seperti anak-anak yang membilang: “Mainanku paling bagus.”. Ini jelas sekali sikap “ignorance” dan lugu.

    Bagamaimana negara Indonesia bisa maju kalau sebagian besar penduduknya tetap “ignorant” dan lugu seperti ini?

  18. KEMBANG on

    ALLAHUMMA SHALLI’ALA
    MUHAMMAD SAFI’IL ANAM
    WA’ALIHI WASAHBIHI
    WASALLIM ’ALADDAWAM

    Eling-eling sira manungsa
    Temenana lehmu ngaji
    Mumpung durung katekanan
    Malaikat juru pati

    Luwih susah luwih lara
    Rasane wong nang naraka
    Klabang kures kalajengking
    Klabang geni ula geni

    Rante geni gada geni
    Cawisane wong kang dosa
    Angas mring kang Maha Kwasa
    Goroh nyolong main zina

    Luwih beja luwih mulya
    Rasane manggon suwarga
    Mangan turu diladeni
    Kasur babut edi peni

    Cawisane wong kang bekti
    Mring Allah kang Maha Suci
    Sadat salat pasa ngaji
    Kumpul-kumpul ra ngrasani

    Omong jujur blaka suta
    Niliki tangga kang lara
    Nulungi kanca sangsara
    Pada-pada tepa slira

    Yen janji mesthi netepi
    Yen utang kudu nyahuri
    Layat mring kang kasripahan
    Nglipur mring kang kasisahan

    Awak-awak wangsulana
    Pitakonku marang sira
    Saka ngendi sira iku
    Menyang endi tujuanmu

    Mula coba wangsulana
    Jawaben kalawan cetha
    Aneng endi urip ira
    Saiki sadina-dina
    Kula gesang tanpa nyana
    Kula mboten gadhah seja
    Mung karsane kang Kuwasa
    Gesang kula mung sa’derma

    Gesang kula sapunika
    Inggih wonten ngalam donya
    Donya ngalam karameyan
    Isine apus-apusan

    Yen sampun dumugi mangsa
    Nuli sowan kang Kuwasa
    Siyang dalu sinten nyana
    Jer manungsa mung sa’derma

    Sowanmu mring Pangeranmu
    Sapa kang dadi kancamu
    Sarta apa gegawanmu
    Kang nylametke mring awakmu

    Kula sowan mring Pangeran
    Kula ijen tanpa rewang
    Tanpa sanak tanpa kadang
    Banda kula katilaran

    Yen manungsa sampun pejah
    Uwal saking griya sawah
    Najan nangis anak semah
    Nanging kempal mboten wetah

    Sanajan babanda-banda
    Morine mung telung amba
    Anak bojo mara tuwa
    Yen wis ngurug banjur lunga

    Yen urip tan kabeneran
    Banda kang sapirang-pirang
    Ditinggal dinggo rebutan
    Anake padha kleleran

    Yen sowan kang Maha Agung
    Aja susah aja bingung
    Janjine ridhone Allah
    Udinen nganggo amalan

    Ngamal soleh ra mung siji
    Dasare waton ngabekti
    Ndherek marang kanjeng nabi
    Muhammad Rasul Illahi
    Mbangun turut mring wong tuwa
    Sarta becik karo tangga
    Welasa sapadha-padha
    Nulunga marang sing papa

    Yen ngandika ngati-ati
    Aja waton angger muni
    Rakib ngatit sing nulisi
    Gusti Allah sing ngadili

    Karo putra sing permati
    Kuwi gadhuhan sing edi
    Aja wegah nggula wentah
    Suk dadi ngamal jariyah

    Banda donya golekana
    Metu dalan sing prayoga
    Yen antuk enggal tanjakna
    Mring kang bener aja lena

    Aja medhit aja blaba
    Tengah-tengah kang mejana
    Kanggo urip cukupana
    Sing akherat ya perlokna

    Aja dumeh sugih banda
    Yen Pangeran paring lara
    Banda akeh tanpa guna
    Doktere mung ngreka daya

    Mula mumpung sira sugih
    Tanjakna ja wigah wigih
    Darma ja ndadak ditagih
    Tetulung ja pilah-pilih

    Mumpung sira isih waras
    Ngibadaha kanthi ikhlas
    Yen lerara lagi teka
    Sanakmu mung bisa ndonga

    Mumpung sira isih gagah
    Mempeng sengkut aja wegah
    Muga sira yen wus pikun
    Ora nlangsa ora getun

    Mula kanca da elinga
    Mung sapisan aneng donya
    Uripmu sing ngati-ati
    Yen wis mati ora bali
    Gusti Allah wus nyawisi
    Islam agama sejati
    Tatanen kang anyukupi
    Lahir batin amumpuni

    Kitab Qur’an kang sampurna
    Tindak nabi kang pratela
    Sinaunen kang permana
    Sing sregep lan aja ndleya

    Dhuh Allah kang Maha Agung
    Mugi paduka maringi
    Pitedah lawan pitulung
    Margi leres kang mungkasi

    Nggih punika marginipun
    Tetiyang jaman rumuhun
    Ingkang sampun pinaringan
    Pinten-pinten kanikmatan

    Sanes marginipun tiyang
    Ingkang sami dinukanan
    Lan sanes margining tiyang
    Kang kasasar kabingungan

    Gesang kita datan lama
    Amung sakedheping netra
    Maena sami andika
    Rukun Islam kang lelima

    AMIN AMIN AMIN AMIN
    YA ALLAH ROBBAL ‘ALAMIN
    MUGI PADUKA NGABULNA
    SADAYA PANYUWUN KULA

    TOMBO ATI
    Tombo ati iku lima ing wernane
    Ingkang dhihin maca Qur’an sak maknane
    Ping pindhone sholat wengi lakonana
    Ping telune dzikir wengi ingkang suwe
    Kaping pate wetengira ingkang luwe
    Ping limane wong kang sholeh kumpulana
    Sapa wonge padha bisa anglakoni
    Insya Allah Gusti Allah nyembadani

  19. Teguh Prihattanto on

    @Mourad

    ALhamdulillah …

    sangat buruk sekali tuduhan anda … btw anda agamanya apa ISLAM, jika anda beragama ISLAM maka berhati²lah dengan perkataan anda ..
    pendapat anda seperti pendapat seorang yang berpaham liberal dan pluralis.
    ISLAM .. adalah agama yang haq dan sempurna ..
    banyak dijelaskan dalam ayat² Al Qur’an ..

    Artinya : Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]

    “Artinya : Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyu-kainya.” [At-Taubah: 33]

    Bagaimana antum bilang bahwa .. jiwa umat ISLAM berjiwa kekanak²an .. apabila antum beragama ISLAM .. hendaknya antum membenarkan ayat² al qur’an di atas ..

    Berlindunglah antum dari jahilnya ucapan antum .. sesungguhnya apabila saya mengatakan seperti perkataan antum berarti saya tidak meyakini ISLAM sebagai agama yang haq dan niscaya saya menjadi orang yang kafir atau seorang yang munafik …

    Dan janganlah antum samakan ajaran ISLAM dengan penganut2x yang jahil yang masih belum mengerti hakekat ISLAM sebenarnya, banyak orang mengaku ISLAM tetapi amalnya dan pemahamannya sangat jauh dari ISLAM, maka jangan salahkan ISLAMnya .. tapi salahkan mereka yang tidak kembali kepada pemahaman para salafush shalih dalam memahami agama yang haq ini .. bertaubatlah antum ..

    Allohu’alam bi showab

    • jak on

      kita juga harus berkaca, saat ini banyak terjadi kekerasan atas nama agama saya masih ingat bagaimana mujahidin melawan soviet, itulah jihad , kemudian datang taliban membuat banyak orang bingung itulah jahat, katanya rahmatan lil alamin buktinya saat ini apa malah saling kafirkan seolah yg pegang tiket sorga…dasar kerusakan ini si wahabi saudi

  20. GUESS on

    THINK ‘A’ BLACK SWEET
    THINK ‘A’ BLACK HOLE
    THINK ‘A’ BLACK BOX

    alam terlahir sebelum kalam
    kalam terlahir sebelum kalimat
    kalimat terlahir setelah berakal

  21. GUESS on

    lebih berarti manakah yang diucapkan oleh alam dengan manusia? seperti yang terjadi sekarang sungai bengawan solo membanjiri yang dilewatinya karena begitulah seharusnya (karma). manusia harus sadar akan keseimbangan alam karena dalam posisi ini kata-kata/dalil-dalil ala ‘superman’ tak lagi bermakna, nasehat tak berarti apa-apa. dengan adanya sebab akibat, manusia sudah diberi kesadaran dan pelajaran.

    yang paling mulia sekarang ini mewujudkan nasehat dengan tindakan untuk mengembalikan fungsi alam lingkungan hidup kita pada keseimbangannya dan hidup kita sangat bergantung pada-NYA

  22. Mourad on

    @ Teguh Prihattanto,

    Anda bilang: “Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]”

    Bagaimana anda bisa dihasut seperti ini? Umat muslim mudah dihasut. Algur’an adalah alat yang sangat ampuh untuk menghasut dan mencuci otak manusia.

    Qur’an adalah buku yang berisi aturan-aturan yang berlaku pada saat buku ini dibuat.

    Kerena makin jaman Qur’an makin tidak relevan, maka hadits ditambahkan ratusan tahun setelah Qur’an dibuat.

    Isi hadits ini tergantung dari kepentingan dari orang-orang yang berpengaruh pada saat itu. Juga tergantung dari kondisi masyarakat pada saat itu. Misalnya, ada hadit yang melarang wanita pergi sendiri tanpa laki-laki. Karena kondisinya memang sangat berbahaya saat itu.

    Saat ini, hadits perlu ditambahkan lagi atau dirubah supaya sesuai dengan jaman yang sekarang. Masalahnya, kita tidak mempunyai orang yang cukup berpengaruh untuk masa ini. Di Turki saat ini (satu-satunya negara dengan mayoritas pendukuk muslim yang beradab), hadits sedang dipermasalahkan.

    Karena itulah kita menumui jalan buntu.

  23. Khaled Elkasi on

    MUSUH ISLAM ADALAH ALQUR’AN
    Kita mengetahui bahwa tujuan memaluk suatu agama (agama apapun) adalah untuk membuat umatnya menjadi teguh batiniah. Kuat tak tergoncangkan.

    Sedangkan Alqur’an merupakan musuh yang paling berbahaya terhadap agama Islam. Alqur’an membelenggu umat muslim supaya menjadi lemah, mudah diadu-domba dan mudah dihasut.

    Buktinya, umat muslim saat ini sangat lemah. Melihat kartoon Nabi Muhammad saja sudah bingung kesurupan. Melihat kepercayaan-kepercayaan lain juga umat muslim menjadi sakit. Umat muslim mudah diadu-domba sehingga mengeluarkan fatwa-fatwa bringas, merusak tempat-tempat ibadah umat yang beragama lain, sweeping, dan melakukan kekerasan-kekerasan ala jaman kegelapan.

    Semuanya itu adalah hasil dari penghayatan Alqur’an. Alqur’an sedang melemahkan dan merusak jiwa dan prilaku umat muslim.

    Jadi musuh utama bagi Islam adalah Alqur’an.

  24. RAHMAT on

    Bagi anda yang tidak mengerti Islam, silahkan anda berpendapat apapun yang anda suka, karena kami tidak akan minta tolong pada anda.
    Anda terlahir di zaman yang telah rusak ini dan kemudian tak mampu mentafsirkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, jadi anda merasa bahwa akal anda lah yang paling pintar terutama dalam pembenaran sesuatu yang sesat.
    petunjuk kecil tentang peristiwa terciptanya anak manusia telah dijelaskan dalam Al-Qur’an, sedangkan ilmu pengetahuan baru mengetahuinya kemudian, dari hal kecil ini saja Al-Qur’an telah mampu menjelaskan segala sesuatu pada umatnya, belum lagi hal-hal lain yang lebih dari itu. kecuali terhadap umat-2 yang berorientasi pada kebebasan hidup dan tak bertuhan, makanya baginya sangat sulit untuk memahami Al-Qur’an.
    tipe orang seperti ini, maunya enak saja, asal cukup harta, cukup makan, cukup wanita, cukup tahta, maka dunia ini sudah merasa miliknya sendiri, dia lupa bahwa dia juga pasti mati dan tak bisa lari dari kematian walau harta banyak, tapi tak mampu membeli nyawa cadangan.
    sungguh disayangkan, petunjuk yang benar dianggap melemahkan, padahal anda sendiri yang sedang lemah karena anda tidak punya ketetapan hati. anda lagi bingung, akibat terlalu tinggi mencari ilmu dijalan yang sesat, jadi berusaha mengacaukan agama orang lain.
    bagi saya terima kasih pada anda jika anda mencintai harta dan segala yang ada didunia ini, semoga anda berhasil dengan segala yang anda mimpikan.
    selamat berjuang wahai sahabat “karun”….

  25. Khaled Elkasi on

    @ RAHMAT,
    Memang saya setuju dengan anda bahwa kita beragama apapun dengan tujuan supaya teguh di batin. Saya sudah menyatakan hal itu.

    Tapi anda setidaknya menyadari bahwa manusia pada awalnya adalah mulia, murni dan toleran.

    Sedangkan Alqur’an mempenjarakan umat muslim supaya menjadi garang, berjiwa lemah, fragile, mudah kesurupan, mudah tersinggung/sakit hati, suka menghujat, tidak toleran, mudah dihasut dan diadu-domba, mau benar sendiri, tidak tahu tata susila (melakukan sweeping), bringas merusak tempat-tempat ibadah umat lain, membunuh atas nama Tuhan, mengeluarkan fatwa-fatwa yang norak, dan melakukan keonaran-keonaran lainnya.

    Alqur’an menjadikan umat muslim bertentangan dengan kodrat manusia.

    Jadi Alqur’an merupakan musuh yang paling berbahaya bagi Islam.

  26. Teguh Prihattanto on

    Humm pemikiran anda sperti pemikiran liberal .. sudah jelas sekali apa yang anda ungkapkan dalam beberapa komentar anda ..

    jika anda mengaku ISLAM .. berislamlah seperti apa yang diajarkan Rasulullah ..

    pelajari Al QUr’an dan hadits ..

    pahamilah seperti pemahaman para sahabat Rasulullah jangan dengan akal anda semata ..

    jika agama ini dipahami dengan akal masing2x individu maka bisa hancur agama ini .. 🙂

  27. Sang Jendral Kancil on

    Sang Jendral Kancil Says: Your comment is awaiting moderation.

    January 2, 2009 at 2:37 am
    dah 2 posting comment gue dihapus hihihi
    gatel ya om?

    tau kagak om kalau Indonesia kagak maju-maju karena rendahnya kualitas para jendral dan tololnya para politisi.
    gitu aja kok bangga jadi jendral?
    karena banyak pendukungnya?

    huahahahhahahahahahahahhahahhahahahhahahahahhahahahhahahahahhahahahahahahahhahahahahahhahahahahahahahahahahhahahahhahahahhahahahhahahahhahahhahahahhahahahhahahahahhahahhahahahhahahahahhahahahahhahahahhahahhahahahhahahahahhahahahahhahahahahahahahahahhahahhahahahahahahhahahahahhaahahahhahahahhahahahha

    Sang Jendral Kancil Says: Your comment is awaiting moderation.

    January 2, 2009 at 2:40 am
    Abumawas Berkata:
    Januari 2, 2009 pada 7:46 am
    Lihatlah dunia kawan!
    Kenapa muslim bodoh, tolol dan tertinggal?
    Dalam film ‘da vinci code itu’ benar adanya petunjuk-petunjuk, seperti bagaimana terangkai ayat-ayat suci, bgmana muhammad melihat dan membaca dunia.
    Bani israil telah menunjukkan rendahnya kualitas muslim dlm kecerdasan & keilmuan, memuja manusia dan kitab, suka berdebat dan membuat hadis palsu, suka mengemis, banyak bicara dan malas berusaha/bekerja hahaha…
    Selama Al-Qur’an hanya sebatas buku yang disembah & disucikan…tak akan sampai padaNYA.
    Kalamullah ada dlm setiap gerak/energi/kehidupan..entah di setiap lembaran daun atau apa saja.
    Renungi, resapi dan berbuatlah untuk dunia

    Sang Jendral Kancil Says: Your comment is awaiting moderation.

    January 2, 2009 at 3:22 am
    Tahu kagak om kalau si muhammad dari arab itu hanya tukang gembala ternak, kagak sekolah tapi pinternya melebihi para sarjana dan profesor?
    tentunya karena baik hati dan tidak sombong hahahhaha… palagi manfaatin blog gratisan gini yah musti orangnya terbuka terhadap kritik, bisa saling berbicara, tukar pikiran dan pengalaman, menambah pertemanan dll. apa sih yang ditakutkan? do you have fear factor?
    ulama takut kehilangan umat?
    jendral takut kehilangan jabatan?
    politisi takut kehilangan dukungan?
    itu tuh BUll SHit semua!
    engkau akan diikuti banyak orang jika engkau sang kebenaran
    now you know?

  28. Sang Jendral Kancil on

    coba gue inget-inget postingan yang dimoderasi/setip di

    Sang Jendral


    ng… krena gue gak punya pengikut/ekor/juru catat kira-kira gini deh bunyinya
    “seorang raja akan menghukum diri sebagai seorang pengemis.”
    “seorang jendral akan menghukum diri sebagai seorang pengecut.”
    “kemuliaan itu datang dengan sendirinya.”

  29. Abdurrahman - Magelang on

    Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
    Pengumuman: Bagi ikhwan dan akhwat yang ingin donasi ke Palestina, ada jalur lain donasi ke Palestina yang sangat direkomendasikan, melalui Ustadz Abu Umar Basyir, penulis buku Teroris Melawan Teroris. Jalurnya melalui yayasan Al-Madani di Mesir, yang langsung disalurkan ke Fraksi Al-Qasam As-Salafi di Palestina. Bagi yang berminat, kirimkan donasi ke rec. atas nama beliau sendiri Abu Umar Basyir BCA 7850278029. Bagi yang mengirimkan donasi, segera hubungi via sms no berikut:081903834584. Jazaakumullahu khairan

  30. Abdurrahman - Magelang on

    ssalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
    Pengumuman: Bagi ikhwan dan akhwat yang ingin donasi ke Palestina, ada jalur lain donasi ke Palestina yang sangat direkomendasikan, melalui Ustadz Abu Umar Basyir, penulis buku Teroris Melawan Teroris. Jalurnya melalui yayasan Al-Madani di Mesir, yang langsung disalurkan ke Fraksi Al-Qasam As-Salafi di Palestina. Bagi yang berminat, kirimkan donasi ke rec. atas nama beliau sendiri Abu Umar Basyir BCA 7850278029. Bagi yang mengirimkan donasi, segera hubungi via sms no berikut:081903834584. Jazaakumullahu khairan

  31. Abdurrahman - Magelang on

    Alhamdulillah. Dari Ustadz Abu Umar, kami laporkan sedikit donasi Palestina yang sudah terkumpul dan sudah tersalurkan melalui Mesir, ke Palestina
    1. Pak Dodi Jokja Rp. 300.000,-
    2. Ummu Aisya Bandung Rp. 600.000,-
    3. Abu Husna Semarang Rp. 20.000,-
    4. Abdullah Balik Papan Rp. 2.000.000,-
    5. Abu Alicia Malaysia Rp. 1.000.000,-
    6. Herri Bekasi Rp. 500.000,-
    7. Hamba Allah Jakarta 500.000
    8. Abu Umar Magelang 300.000
    9. Hamba Allah – Riau/Medan Rp. 500.000,-
    Total: 5.720.000
    Jazaakumullah khair. Untuk ikhwan dan akhwat yang lain, segera salurkan donasi antum sekalian ke BCA atas nama Abu Umar Basyir 7850278029. BIla sudah terkirim, sms ke no beliau langsung 081903834584. Mohon sebutkan nama, tanggal pengiriman, jumlah, dan asal. Penting untuk pendataan dan akan diumumkan di beberapa website.

  32. Abu Gosok on

    531. kong liong – 13 Januari 2009
    om gimana sih ceritanya kok ada nama Sampeyan Dalem Pangeraning Suwargi-Mahesa Kariban?
    nama tidaklah penting tapi nilai yang terkandung dan manfaatnya mesti sesuai kan?
    ada apa di Bandung pada 17 Agustus 2000?

    sebelum muncul sebagai agama yang ada hanya cerita seorang manusia, yang dimaksud cerita adalah kisah pengalaman dalam mencapai puncak nilai kemanusiaan dan mewartakan bahasa langit yang (pemberi peringatan) berupa kebaikan untuk kehidupan manusia. orang menyebut Tuhan terhadap sesuatu yang masih diluar jangkauan akal pikiran. suatu perjalanan hidup yang tidak mudah. entah itu muncul di belahan bumi manapun.. suara Tuhan tetaplah sama dan senada, jadi yang berdiri di belakang para orang suci adalah Tuhan yang sama. Tuhan mempunyai sistematika alam yang hanya bisa dijangkau oleh orang yang jujur (kecerdasan tersembunyi), mampu mengukur diri sehingga teliti dan cermat dalam membaca yang di dalam dan di luar dan masuk dalam peran putaran waktu.

    Tuhan (Mister1) yang dikenal hanya sekedar nama karena dibalik itu semua adalah kosong dan tersembunyi dibalik kekosongan kodrat (ketetapan) dan iradat (kehendak) manusia, menjadi ada dan disebut dalam-dalam dalam hati manusia, kadang meleburkan diri sehinggga sampai tak ada beda besar kecil, siang malam, khalik makhluk, baik buruk, surga neraka, pandai bodoh dll, sehingga terlihat jelas apa sebab dan akibat dalam putaran waktu (sistematika dan proses). perbedaan agama menjadi tidak ada, hanya ada garis lurus (sirathal mustakim), pembeda yang tegas laksana pedang yang sangat tajam bagi siapa saja yang menyimpang. itulah konsekuensi bagi siapa saja yang mengaku dan diberi mandat atas nama Tuhan di muka bumi.

    532. semut – 13 Januari 2009
    om gimana sih ceritanya kok ada nama Sampeyan Dalem Pangeraning Suwargi-Mahesa Kariban?
    nama tidaklah penting tapi nilai yang terkandung dan manfaatnya mesti sesuai kan?
    ada apa di Bandung pada 17 Agustus 2000?

    sebelum muncul sebagai agama yang ada hanya cerita seorang manusia, yang dimaksud cerita adalah kisah pengalaman dalam mencapai puncak nilai kemanusiaan dan mewartakan bahasa langit yang (pemberi peringatan) berupa kebaikan untuk kehidupan manusia. orang menyebut Tuhan terhadap sesuatu yang masih diluar jangkauan akal pikiran. suatu perjalanan hidup yang tidak mudah. entah itu muncul di belahan bumi manapun.. suara Tuhan tetaplah sama dan senada, jadi yang berdiri di belakang para orang suci adalah Tuhan yang sama. Tuhan mempunyai sistematika alam yang hanya bisa dijangkau oleh orang yang jujur (kecerdasan tersembunyi), mampu mengukur diri sehingga teliti dan cermat dalam membaca yang di dalam dan di luar dan masuk dalam peran putaran waktu.

    Tuhan (Mister1) yang dikenal hanya sekedar nama karena dibalik itu semua adalah kosong dan tersembunyi dibalik kekosongan kodrat (ketetapan) dan iradat (kehendak) manusia, menjadi ada dan disebut dalam-dalam dalam hati manusia, kadang meleburkan diri sehinggga sampai tak ada beda besar kecil, siang malam, khalik makhluk, baik buruk, surga neraka, pandai bodoh dll, sehingga terlihat jelas apa sebab dan akibat dalam putaran waktu (sistematika dan proses). perbedaan agama menjadi tidak ada, hanya ada garis lurus (sirathal mustakim), pembeda yang tegas laksana pedang yang sangat tajam bagi siapa saja yang menyimpang. itulah konsekuensi bagi siapa saja yang mengaku dan diberi mandat atas nama Tuhan di muka bumi.

    orang ikhlas itu kan jujur apa adanya hehehe.. Cerita dong!
    yang lahir dari pemikiran masih saja kelihatan yah!

    573. conscious street – 14 Februari 2009
    apa yang dialami dalam hidup seperti yang dialami si komara itu suatu proses dimana telah mengambil pilihan dan kemapanan jiwa yang harus dihormati sebagai bagian penting (elemen) kehidupan yang beragam.

    emang benar laku itu proses belajar dan dalam belajar itu mengerti kebenaran dan kekeliruan dan menjadi tulisan tak tertulis (ingatan), beda dengan yang belajar dari buku/karangan orang lain semacam ahli kitab itu hanya 1/2jadi atau bayangan saja sehingga takaran keyakinannya dapat digoncang oleh kenyataan yang dialami diri sendiri, dan kalau sudah dilengkapi pelajaran hidup baru dapat memetik hikmahnya.

    bayangan ini yang jadi misteri dan pemujaan hingga sekarang, jika memuja diri sendiri melahirkan kesombongan kosong karena belum sampai pada wedarnya kasunyatan. sedikit yang bisa medhar ngelmu kasunyatan karena prosesnya berlangsung terus-menerus dan dapat bertahan terhadap rasa sakit baik fisik maupun psikis dan inilah uniknya kisah-kisah hidup tiap manusia yang beragam.

    kebenaran yang meyakinkan tak ditemukan dari sekedar buku tapi dari perjalanan hidup itu sendiri dan berbuah ketenangan dan bisa membaca dunia lebih jelas. Mengapa?
    Jalan untuk para pencari Tuhan adalah jalan yang sama untuk manusia meskipun dibedakan warna kulit, agama, tradisi dll sehingga siapa yang telah sampai lebih dulu itu lebih mengerti seluk-beluknya, jauh dari tabiat omong kosong dan suka debat dan kalau sudah sampai pada kasunyatan baru dapat dimengerti dan proses itu jadi pelajaran hidup.

    jalan agama itu mempermudah dengan kisah/contoh yang (pernah)hidup dengan prestasi pencerahan yang mengagumkan dengan kekuatan menahan rasa sakit berbuah mengerti makna hidup dan nikmat rasa syukur. jadi jalan kebenaran itu diperlombakan tapi tak pernah mau dimiliki oleh para juaranya. Mengapa hayoooo?

    574. botjah tjilik – 14 Februari 2009
    HURIPMU KAPAN THOLE..?

    585. mulyono – 18 Februari 2009
    KISAH BESI DAN AIR

    Ada 2 benda yang bersahabat karib
    yaitu besi dan air.
    Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri.
    Ia sering menyombong kepada sahabatnya :
    “Lihat ini aku, kuat dan keras. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan

    lunak”
    Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.
    Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi
    segala rintangan yang ada di sana .
    Aturannya : “Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa

    terluka maka ia dinyatakan menang”
    Besi dan airpun mulai berlomba :

    Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu
    batu-batu yang keras dan
    tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia

    menabrakkan dirinya ke batu-batuan itu.Tetapi karena kekerasannya
    batu-batuan
    itu mulai runtuh menyerangnya dan besipun banyak terluka di
    sana sini karena
    melawan batu-batuan itu.
    Air
    melakukan tugasnya ia menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan
    itu, ia lembut mengikis bebatuan itu sehingga bebatuan lainnya tidak terganggu
    dan tidak menyadarinya, ia hanya melubangi seperlunya saja untuk lewat tetapi

    tidak merusak lainnya.
    Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan ini.

    Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk
    tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya, ia mengubah dirinya menjadi mata

    bor yang kuat dan ia mulai berputar untuk menembus celah-celah itu. Tetapi
    celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus, semakin keras ia berputar
    memang celah itu semakin hancur tetapi iapun juga semakin terluka.

    Air
    dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu. Ia
    mengalir santai dan karena bentuknya yang bisa
    berubah ia bisa dengan leluasa
    tanpa terluka mengalir melalui celah-celah itu dan tiba dengan cepat

    didasar
    gua.
    Score air dan besi 2 : 0

    Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba di
    luar gua

    besi kesulitan mengatasi rintangan ini, ia tidak tahu harus berbuat apa,

    akhirnya ia berkata kepada air : “Score kita 2 : 0, aku akan mengakui
    kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !”
    Airpun segera menggenang sebenarnya ia pun kesulitan mengatasi rintangan ini,

    tetapi kemudian ia membiarkan sang matahari membantunya untuk menguap. Ia
    terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk
    meniupnya kesebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan.

    Air menang telak atas besi dengan score 3 :
    0

    RENUNGAN SINGKAT :

    Jadikanlah hidupmu seperti air

    Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan
    mengacaukan
    karena dengan sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi ia dapat menembus
    bebatuan
    yang keras.
    Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan
    dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan
    hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

    Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya, ia flexibel dan tidak
    kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang
    bertentangan dengan dia.
    Air tidak putus asa, Ia tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil

    sekalipun. Ia tidak putus asa.
    Dan sekalipun air mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya,
    padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap (Inilah
    Mujizat )

    Believe it friend…..! !!!

    586. Shao lin – 19 Februari 2009
    Thanks untuk nasehat dari sdr. Mulyono sebagai pencerahan…
    manusia adalah air, namun alami dan ilmiah adalah sisi biologis dan akal budi dalam manusia

    yang alami… yang ilmiah… lebih bermanfaat bersanding, kadang ego bisa tampak seperti besi dan kepala tampak sebagai batu,
    hehehe… sori deh buat mas joklan ma mas komara yah… dadanya serasa mo rontok yah hahahahhaa…
    politik itu lebih enak kalo dibahasakan sebagai siyasah/siasat

    coba deh pelajari ini * 9 …. IIII # ………. *
    sori nih kibotnya nggak lengkap.. yang dimaksud tuh khatimus sulaiman.

    gundul gundul pacul ucul… gembelengan…
    ……………………………………………..
    wakul ngglimpang segane dadi salatar

    Janji Gantharwa

  33. Abu Gosok on

    324. kangBoed – 17 Februari 2009
    Hehehehe
    Podo waelah, mas cunguk kita kan sedang bermain dalam peran masing masing hehehe tak ada salah dan bener cuma sebatas peran ya khan hehe ilmu ngisepin jempol kalian berdua tuh mas Gues ma mas GD huebaaat tenaaaaaaaaaaaaan udah makan korban ya brooo hehehe jadi engga ada tempat ngumpul ya mas padahal rumah yang disana tuh adem bener ya mas cecunguk hehehe peace yaaa nyuwun di hapunten baelah kapan mo ngajak jajannya mas tak tunggu ya hehehe

    325. Cecunguk – 17 Februari 2009
    weh lah.. emang di dunia nyata kagak ada efek karambolnya pa?

    gw sih juga kagak suka politik karena itu ilmu licik tapi nggak suka bukannya nggak bisa, jadi kalo nyebut politik arahnya berebut dan seteru, beda dengan diplomasi itu arahnya mencari titik temu. politik tuh situasional dan modal conthong/muka, kalo militan/militer/army (tangan negara) itu yang maju dadanya. nah yang pake jalu tuh kayak di gaza, nggak ada takutnya sama para penipu.

    lihat dah yang dikatakan krisis global itu larinya ke mana?
    yang jelas sekarang ini krisis spiritualitas terutama di perkotaan, terlalu banyak tipuan dan kelicikan.
    orang kota bakal kelabakan kalo nggak ada hasil pertanian masuk pasar kota, orang desa nggak mampu beli barang orang kota,
    sama saja amerika itu dianggap kota dan indonesia dianggap desa.
    nah ntar orang kota yang kelayaban ke desa-desa buat cari makan dan orang desa masih bisa tahan tanpa barang dari kota.

    335. Abu Gosok – 27 Februari 2009
    waktu gue ngalami semacam ‘da vinci code’ weh.. lah.. rasa surprise gede banget deh… apa yang terbertik dalam kalbu bisa besoknya langsung ada perwujudan/penampakan… tapi lama-lama gue hanya senyam-senyum saja dan makin lama biasa saja…
    yah sekarang gue musti kerja… dah gak bisa maenin tanggung jawab keluarga yang butuh makan… dah waktunya orang laen.

    Di dunia ini semua terhubung dengan tanda-tanda tertentu yang bergerak tanpa kesengajaan seseorang dan dilihat secara kebetulan dan itupun berlaku bagi yang memiliki kepekaan, tanpa mengira, tanpa prasangka. memang musti meninggalkan dunia/keduniaan untuk bisa menyimak tanda-tanda. dengan berjalan dalam ketidaktahuan lebih dapat belajar menyimak dan menyerap, kadang dorongan kalbu/krenteg mengarahkan pada sesuatu yang bermanfaat.

    mengukur/menilai orang itu mudah.. hanya masalah pemakaian kata dan bobotnya, disitu terlihat sisik dan meliknya dari kata/kalimat yang dikeluarkan dengan intonasi yang dipakai, tentunya yang menilai lebih memahami bahasa dan makna dari hikmah kehidupan manusia.
    yang menjadikan kata berbobot adalah wujud yang dikatakan sehingga pandai bicara bukanlah cermin kepandaian sesungguhnya jika tidak disertai perwujudan dari kata-kata yang dikeluarkan.

    336. Abu Gosok – 27 Februari 2009
    namanya belajar itu tanpa batas/sekat/klaim terhadap suatu kebenaran, termasuk yang dimaksud sekat perbedaan yang ada.
    orang baik dan benar bukan karena pegang buku/kitab suci tetapi hati yang bersih akan menuntun menuliskan kalimat suci dalam kalbu. hati yang kotor hanya akan menyiasati kebenaran yang digelar luas hanya untuk pembenaran diri sehingga meski yang dipegang kitab suci sekalipun akan kotorlah kitab yang dibawa.
    dalam lingkup spiritual titik beratnya adalah spirit/semangat dari dalam pribadi yang terbuka pada luasnya kehidupan. nasehat gue sih… jangan sembunyikan kejujuranmu dalam tipuan keinginan, kenapa?
    semua terkait dengan angka-angka dan ilmu kepastian (bukan ilmu kepalsuan), tak bisa ditambah/dikurangi sekehendak diri demi keuntungan pribadi. orang jujurpun bisa alpa/lupa sehingga berakibat kurang baik apalagi tidak jujur.. adalah alamat kerusakan.
    Indonesia butuh orang yang berprestasi dengan karya (kata berwujud), hadir dengan kejutan yang menyenangkan tanpa banyak kata, membawa sesuatu yang berarti tanpa banyak alasan.

    MANUNGGALING KAWULA LAN GUSTI

  34. Abu Gosok on

    26. Ether’n all Sunrise – 9 Februari 2009
    Enakan omong besar en kosong yang aja tapi sederhana yah..
    Kalo negara-negara berkembang jadi negara maju kayaknya siapa yang akan merugi yah? trus pa ada hubungannya dengan rencana lawatan menlu AS Mrs.Clinton dengan kampanye ‘belilah produk amerika’ ke Asia?
    kalo harga kopi ’starbuck’ amerika Rp. 40.000,- dibanding ‘ABC susu’ indonesia Rp. 2.000,- atau 1 unit senjata sniper M107 $ 15.000,- yang sebanding harga mobil APV (OTR) arena Rp. 135jt
    pastinya kita nggak bodoh milih, dan pastinya kalo jual senjata ya musti ‘ngaco’ dulu dong biar laku, kalo kagak yah.. dibuang-buangin tuh ke timur tengah.

    Ngomongin ASU eh USA tuh emang nggak habis omong dan ironisnya sebagai dewan keamanan PBB, USA sebagai satu-satunya yang melegalkan penjajahan israel atas tanah palestina. Gimana orang-orang sipil palestina yang punya tanah dan rumah diusir dengan tank dan pasukan dibenarkan?
    amrik sedang menghadapi dilema ekonomi yang memburuk karena ketidakpercayaan negara lain, usaha yang berhubungan dengan besi(mobil) dipertahankan karena merupakan industri strategis untuk militer karena dengan mudah diubah jadi pabrik senjata.
    pengusaha besi dari jepangpun siap-siap hengkang karena tidak prospektif jika ekonomi dunia tidak stabil

    Pasukan jangkis(yangkee) yang menghancurkan irak masih membidik iran dengan reka-reka memberantas taliban di afganistan dan orang afganistan melihat pasukan jangkis hanya sebagai uang berjalan karna di gurun.. senjata = uang. kita lihat saja serunya hahaha…

    Emang sebaiknya setiap negara di asia mulai memikirkan pertahanan udara dengan teknologi rudal anti pesawat terutama ibukota negara en kalo senjata tangan sih bisa bikin sendiri daripada beli kan mahal!
    apa iya sih indonesia kagak bisa bikin? hanya butuh kemauan saja kok! negara sekecil israel saja bisa bikin pesawat tempur, taiwan bisa bikin rudal pertahanan canggih, prancis pelopor persenjataan, jerman gudangnya teknologi..

    apa iya sih teman bisa dibeli dengan uang dollar/kertas?
    nggak ada loe nggak rame…

    30. Ether’n all Sunrise – 10 Februari 2009
    wek!
    gajah (Indonesia) di pelupuk mata tak tampak, semut diseberang nampak jelas (obama).
    dilema obama adalah dibawah tekanan jendral amrik yang notabenenya yahudi, jadi mulut obama itu dah ada yang ngatur. jadi seorang obama hanyalah badut/anjing israel, kalo nggak patuh ama tuannya ya disingkirkan dan yahudi itu nggak ada hormatnya ama para Nabi dan orang suci. but biarlah ini jadi PR obama saja.

    dah 60 tahun negara ini dinamakan Indonesia Merdeka, dan diatur oleh orang-orang yang (katanya sih…) cerdik pandai tapi masih kelihatan tak lebih dari POLahe pITIK lan tikUS
    emang politikus kita itu pada rabun dan tuli kaleee, mosok bikin sistem tatanegara saja nggak becus, modal cuma congor (mulut) doang mintanya semua kekayaan negara.. Amit-amit dah kalo dibilang nasionalis hanya cuma pengen kaya.
    memang congor/meriam mereka musti diarahkan ke pantai/laut supaya lihat musuh yang di seberang, tak baik ngomongin keburukan bangsa sendiri karena politikusnya saja yang buruk, kebanyakan minum bir dan makan kenyang, jalan kaki saja malas! wakakaka.
    Ya sudahlah.. kapan sih pada sadar?
    nyingung dikit soal munir.. jelas-jelas negara kok dilawan! tapi lucunya.. ada saja pemujanya yang congornya nyaring soal HAM trus klakep lihat pelanggaran HAM di Palestina. ya..ya.. badut lagi.. badut lagi!

    Meski mulut hapal betul pancasila tali ngamalkan 5 silanya saja kagak bisa. ekonomi negara dicover sama kekuatan militer supaya solid untuk melangkah maju dan daya tawar internasional menjadi tinggi. Di belakang TNI ada hankamrata yang siap membela tanah tumpah darah sampai titik.
    lihat saja ntar kalo kepilih.. sowan dulu ke amerika.. sama saja menggadaikan kepalanya tuh! buang saja cepat-cepat!!!
    Politikus tolol kok dipilih? wakakakkaka..

    sekarang ini apa bedanya politikus dan wartawan?
    jawabnya sama saja! mereka lebih suka kerumunin bangkai (keburukan) di negeri sendiri… seperti nggak ada baiknya saja kita ini.
    Wahai jiwa-jiwa yang sakit… dimana kepalamu?
    Oh masih ada to? kirain udah di pegadaian.. wakakakkaka

    34. hehehe – 13 Februari 2009
    lebih baik buka aja tuh “gerbang Kerahiman” yg di jerusalem sono yg selama ini tertutup,bukannya kata dongeng2nya dia orang,kalo itu kebuka bakal muncul “The Choosen One” yg bakal bikin damai semua bangsa?.tapi yg bisa buka siapa?.

    Btw,laut.ombaknya lagi pada gede2nya nih boss…….pertanda mau munculnya JAMAN BAHARI kalee yah …………

    35. sesame street – 13 Februari 2009
    jerusalem itu kalo dijawakan sajroning salam/selamat (didalam keselamatan). kalo soal buka gerbang bisa tanya sama orang yang bikin gerbang hohohooo

    36. aji – 27 Februari 2009
    mas mahesa jenar baca aja blog sabda langit klik rahasia 40 hari… setelah komentar aji tgl 14 feb …disitu agama kejawen komplit

    37. Abu Gosok – 27 Februari 2009
    whehehe kejawen dudu agama.. nanging kebatinan/kepercayaan sing bisa manjing ana sajroning kabeh agama, luwih abot sinaune merga akeh nganggo laku tinimbang lathi, ora oleh goroh sajroning ati, ngasah alusing rasa batin, kekuatane ana ing jiwa (siji sing digawa) iya dhawuhe Gusti Pangeran sing diakoni ing sakabehing agama.

    38. Abu Gosok – 27 Februari 2009
    sumbering pepadhang ing sakabehing agama pancen ana ing sajroning batin manungsa sawiji-wiji, najan bisa mungkir nganti duraka nanging ora bisa selak marang bebener sing ana sajroning ati suci. Yen bisa madhangake ati suci ya bisa sumrambah ing sakojur badan, yen bisa madhakake njaba jeroning kahananing jagat prasasat marisi jagat saisine amarga trang lan trawaca saka weninging kahanan batin olehe maca kahanan gumelar, mangerteni tujuan ngaurip, setiti ngati-ati.
    kaweton saka tembung bae bisa katon sing ngerti karo sing ora ngerti uga ngerti sing ngapusi.

    Wong JAWA ojo ngilang JAWAne

  35. Asu Goblok on

    2. Shao lin – 19 Februari 2009
    kalo perempuan yang dah punya anak tuh lobangnya tambah dua jadi babahan hawa sewelas, kan puting susunya dah berlubang hihihi…

    3. Shao lin – 19 Februari 2009
    PONSORSHIPS (BLEDHEG!!!aning mangsakala SETKESET-KESETAN)
    VERRY… VERRY… VERRY… MISTERIOROUS… WUS… WUS… WUS…
    PLASH! (nguuung… dunia dalam berita… selesai!!! Zzzzz… thing!!!)

    Kertas tulis cap “METEOR”
    Kertas tulis untuk “orek-orek” dan dilempar dari jarak jauh… meledak… bledheg!!!
    (kalau jadi BOOOM internationalingrat)

    Peso kethul Nogo nyembur cap “WONG PUTIH”
    Banyu ireng mutakhir yang bisa untuk menulis di batu… eh bathuk.
    (GUNUNG ampun watuk-watuk ya… nang ning nung ning nang ning… GUNG!!!)

    Mobil kertas “Merenges Ben & Bee’enWe” bantingan regan
    (Rp.50,-/lembar)
    Wah kepiye kiyi… endhas dadi sikil… sikil dadi endhas & hitam jadi putih… putih jadi hitam!!! Wah jan benderane kae meneh to… segitiga diwolak-diwalik ngisor-ndhuwur ora ngetrap ora patrap!!! Da’uncali sikilku!!!
    (sampun kalintu-lintu Sindoro-Merbabu-Sumbingipun ing wolak-waliking jaman)

    Mie kriting cap “PALAPARAT”
    Pantang surut mempertahankan kejayaan Nusantaraningrat marga “sayang hawakku, sayang hawakmu, sayang hawak sahawak-hawak kabehe hawak, sayanging jagat malaekate telu siji. RENG… TRUK… GONG… RENEA!!!
    (kathah tiyang unggul-unggulan ngelmune wonten sekolah “GAJAH”)

    Telor asin “PASAR KEWAN”
    Cup cup cup cep. Hu!!! Hu!!! Huasiiin huisiiin hoek-hoek campur… hueeek lepeh… tembelek!!!!!
    (tulisan koboi katundhung tulisan wong-wong ndeso nandur pari-pari thukul who poloning jiwo-jiwo jowo-jowo wojo-wojo)

    “Tuwuhing randhu dianggo bumbu”
    Hoh… hoh… hoh kepedhesen!!! Isih sambele???
    (sampun to… sampun… eling… ati… isih urip)

    “Eceng nggondhok kirane kangkung dipangan gali-gali barat”
    Kurowo-kurowone katutup bangke-bangkene sapi-sapine kaurug-urugan… suwung.
    (babibu… babu-babu… ngaranine… slamet-slamet kemawon)

    HURIPMU KAPAN THOLE??? SAIKI!!! SIHISIH KRASA HURIP
    LALAH WINGI MAU??? WIS MATI!!! ORA KRASA!!!
    LHADALAH SESUK MENGKO??? AKHIRATKU!!! AKHIRATKU!!! AKHIRATKU!!!

    (WHUAAAAAH!!! HUENAKE… SANGU NGAMALAN SHOLEH… SING HUAAAKUUUEEEH!!!!!)
    ……………………………………~!@#$%^&*()_+`1234567890-=……………………………………?

    4. 1001 AKU DALAM MAQAMULLAH KUN FAYA KUN – 19 Februari 2009
    Aku adalah Tuhan aku kamu.
    Aku titahkan seorang anak manusia untuk memperingatkan hamba-hamba aku akan keAKUanku. Aku mempercayai hamba aku ini karena telah mengetahui rahasia aku dan aku tak ingin hamba aku ini hidup tersia-sia dalam penjara duniaku yang kutugaskan untuk mengakui keAKUanku mengakukan aku sesamaku sama-sama aku sebagai hakikatku yang pengasih dan penyayang.

    Aku memiliki kerajaan akhiratku.
    Aku tandai seorang hamba aku dengan penghargaan tertinggi medali mas
    “MA-ASYA-ALLA-AH” yang merebut cinta kasihku dan kuharapkan kehadirannya di tahta akhiratku. Jika ingin melihat kerajaan akhiratku, harus kau alami dahulu perjalanan kematianku. Jika sesamaku masih ingin bertahan hidup di duniaku maka muliakanlah namaku dan tunjukkanlah kebaikan dan kasih sayang sesamaku padaku.

    Aku di duniaku adalah alam kehidupan Tuhan yang menitahkan aku sebagai khalifah bhumiku. Aku di ajalku nanti adalah kematianku di akhir perjalananku dalam duniaku yang telah menunjukkan “hakikat AKU” agar sesamaku mengakui keberadaanku sebagai titah manusiaku pada sesamaku agar aku ini hidup dalam kewajaran sebagai kodrat dan iradatku. Aku di akhiratku adalah akhir dari “jagat” aku yang aku tampakkan pada sesamaku.

    Jika engkau-engkau telah sampai pada hakikatku janganlah menghina namaku karena yang engkau-engkau hinakan adalah kekasihku. Aku ingin kekasihku yang sementara ini hidup di penjara duniaku mendapatkan kebaikan hati sesamaku dengan menunjukkan amal baik engkau-engkau pada kekasihku. Aku ingin engkau-engkau menjadi kekasihku pula sebagai sesamaku sama-sama aku.

    Aku di tahta Akhiratuz zam-zam zaman
    Hidupku di segala zaman yang aku ciptakan
    Kedamaian bumiku adalah kedamaian hakikatku
    Aku ingin duniaku seperti syurga di tahta akhiratku

    5. WILL I AM – 19 Februari 2009
    maasya allaah = WILL (tulisan arab dari kejauhan)

    6. Love in desert – 20 Februari 2009
    Nuansa Bening

    by Keenan Nasution ( 19019 views)
    [ print lyric | tell a friend ]
    —————————–
    oh tiada yang hebat dan mempesona
    ketika kau lewat di hadapanku
    biasa saja
    waktu perkenalan terjalin sudah
    ada yang menarik pancaran diri
    terus mengganggu

    mendengar cerita sehari-hari
    yang wajar tapi tetap mengasyikkan
    oh tiada kejutan pesona diri
    pertama kujabat jemari tanganmu
    biasa saja
    masa perkenalan lewatlah sudah
    ada yang menarik bayang-bayangmu
    tak mau pergi

    dirimu nuansa-nuansa ilham
    hamparan laut tiada bertepi
    kini terasa sungguh
    semakin engkau jauh
    semakin terasa dekat
    akan tumbuh kembangkan
    kasih yang kau tanam
    di dalam hatiku
    menatap nuansa-nuansa bening
    jelasnya doa bercita

    Hening Cipta

  36. Abu Gosok on

    tomy Berkata

    Maret 2, 2009 pada 10:07 am
    Warisan sejarah ribuan tahun lalu yang hingga kini masih terus dipelihara bahkan ada kalanya institusi negara telah menggunakannya sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa, diantaranya adalah agama. Agama merupakan produk masa lalu yang dihasilkan oleh orang-orang yang bergelar rasul atau nabi. Para nabi menyatakan dirinya merupakan utusan dari Allah bahkan ada salah satu agama yang terang-terangan menyatakan bahwa pemimpinnya merupakan “jelmaan dari tuhan”.
    Penjelasan secara logika tidak penting. Karena, bahan bakar yang digunakan oleh agama memang bukan pertama-tama bersumber pada “nalar” tetapi bersumber pada “keimanan”. Tanpa keimanan semua agama akan musnah. Satu hal yang sangat berbeda dengan ilmu pengetahuan dimana dalam ilmu pengetahuan justru rumusannya menjadi terbalik. Yaitu tidak mementingkan keimanan namun kunci ilmu pengetahuan adalah logika dan dasarnya adalah fakta, demikian menurut Aristoteles.
    Dalam bursa agama tentu berseliweran segala macam cerita yang penuh dengan “keganjilan-keganjilan”. Semakin satu agama dapat merangkai kabar dari surga atau dari neraka secara lebih spektakuler, maka umatnya semakin tidak diberikan kesempatan bertanya melalui logika. Mereka hanya diwajibkan menerimanya dengan keimanan tanpa diberikan sedikit pun ruang untuk dialektika. Walaupun adakalanya, agama juga berbicara mengenai hal-hal kongkrit kehidupan yang bisa diterima oleh akal. Tetapi anehnya lebih banyak pengikut agama yang menikmati untuk menenggelamkan dirinya dalam lautan mistis. Ideologi mistis inilah justru yang menjadi biang keladi terhadap munculnya tindakan-tindakan kekerasan dan berbagai prilaku neurosis yang berakibat pada pemujaan-pemujaan terhadap berbagai ragam dewa dengan aneka cara ritualnya. Ada yang menggunakan media bunga-bungaan, dupa atau kemenyan yang dibakar, kepala kerbau yang dilarung dalam laut, babi yang dipanggang dan sebagainya. Ada yang fanatik menggunakan baju berwarna kuning, warna putih, warna hitam, kotak-kotak dan sebagainya.
    Antara Ide dan Common Enemy
    Agama memiliki andil yang cukup besar dalam “runyam kehidupan”. Mengapa? Sebab, setiap konsep pemikiran, termasuk konsep keagamaan pada akhirnya akan menuju pada satu titik ekstrem dimana hanya disediakan dua pilihan. Yaitu, kamu ikut golongan saya atau saya akan menempatkan Anda sebagai “outsider”. Outsider dalam agama kemudian diberi stigma khusus. Agama perlu menciptakan common enemy (musuh bersama) untuk mengeliminir mana yang termasuk golongan saya dan mana yang tidak sealiran dengan saya. Common enemy dalam agama diidentifikasikan sebagai “kafir”. Akhirnya agama boleh bertindak apa saja terhadap orang-orang yang telah diidentifikasi sebagai kafir. Perang terhadap golongan orang kafir dalam Islam jelas terlihat pada Qur’an Surat An-Nisa (QS:4) ayat 89.
    Orde baru juga memiliki common enemy yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI). Sehingga orde baru pun boleh membunuh warga komunis tanpa melalui pembelaan hukum. Ratusan ribu orang telah dibantai oleh rezim Orde Baru di bawah Soeharto. Di sisi lain komunis juga memiliki common enemy yaitu “kapitalism”, sehingga betapa bencinya komunisme pada golongan borjuis. Mao Tse Tung tokoh komunisme China telah menghabisi 30 juta orang sesama warganya yang menentang. Pada tahun 1970-an komunis Khmer Merah membantai 1,7 juta sesama bangsa Kamboja (Kompas,8/1/06).
    Gagasan sosialisme komunis berawal dari Karl Marx dan Engels. Marxisme memberi dasar-dasar sosialisme bahwa kekuatan sebuah bangsa terletak pada bidang ekonomi dengan meninjau cara berproduksi dan mendistribusikan harta milik. Ketidakseimbangan produksi dan distribusi harta milik akan mengakibatkan terciptanya sebuah kelas yang berkuasa sementara di sisi lain tercipta kaum proletariat (kaum buruh). Dengan demikian, komunisme menempatkan kapitalisme sebagai common enemy yang harus diperangi.
    Jadi setiap pemikiran atau konsep sosial yang pada akhirnya melahirkan suatu paham, selalu dicari common enemy. Musuh bersama itu perlu diciptakan agar ada justifikasi “pemberangusan” bagi orang-orang atau golongan yang menentangnya. Baik atau buruk sebuah teori atau gagasan sosial menjadi sangat nisbi karena untuk eksis dua-duanya selalu berusaha menciptakan musuh bersama, yang boleh dibunuh kapan saja.
    Hidup lebih banyak “dipecah” oleh pertarungan ide dan identitas, yang ujung-ujungnya sebenarnya merupakan perburuan pada kepentingan “perut” dalam arti luas. Perut sebagai gambaran tempat menampung seluruh nafsu duniawi (ekonomi, prestige/pengaruh, kekuasaan, dan seks). Ide agama maupun ide politik merupakan ide “tidak nyata yang dinyatakan”. Agama dan politik sebenarnya hanya “omong kosong” belaka. Karena perwujudan yang ideal dari agama maupun politik “tidak pernah ada”. Yang ada sepanjang masa hanya berupa klaim. Klaim bahwa hanya paham dirinyalah yang paling sempurna. Hal ini untuk menutupi kedok yang sesungguhnya yaitu kepentingan perut.
    Demi perburuan isi perut, akhirnya yang mengaku orang baik akan berhadapan dengan musuh yang diidentifikasikan sebagai orang jahat. Demikian juga sebaliknya, musuh orang jahat adalah orang baik. Klaim baik dan jahat, sempurna dan tidak sempurna membuat manusia saling merendahkan, saling menghina, saling membunuh dan membinasakan. Baik dan jahat menjadi sangat tipis batasnya, karena dua-duanya akan selalu berusaha saling “mengalahkan”. Dimana dalam usaha mengalahkan ini akan timbul pertempuran yang dahsyat yang akhirnya menelan korban nyawa dan harta benda. Nyawa dan harta untuk keduabelah pihak yaitu orang-orang baik maupun jahat akan sama-sama menjadi korban. Pertarungan memenangkan ide agama maupun ide politik, sangat nyata telah membawa korban yang sia-sia sepanjang masa.

    Pertarungan Identitas
    Tidak kalah mengerikan adalah pertarungan identitas. Pertarungan identitas telah melahirkan politik apartheid yaitu politik yang dilaksanakan oleh pemerintah Afrika Selatan yang dipimpin oleh Dr Daniel Francois Malan. Dr Malan memaksakan disetujuinya undang-undang yang memisahkan kehidupan kulit putih dengan kulit hitam dengan cara kelompok Negro tidak memiliki hak suara dalam pemilihan anggota dewan.
    Politik identitas juga melanda bangsa Indonesia yaitu bagaimana sulitnya bagi waga China untuk bergabung dalam tubuh militer maupun pegawai negeri. Di Aceh ada gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tentu saja akan berusaha membentuk negara tersendiri yang akan memberikan hak khusus untuk orang-orang Aceh. Di Papua juga ada semangat untuk memerdekakan diri. Papua untuk rakyat (etnik) Papua bukan untuk penduduk dengan warna kulit yang lebih terang.
    Politik identitas juga pernah memakan korban nyawa yang tidak sedikit yaitu ketika Naziisme mengadakan “pembersihan” terhadap orang-orang Yahudi. Dalam peristiwa genocide tersebut, Nazi dibawah Hitler telah membunuh 6 juta warga Yahudi dan sedikitnya 2 juta warga Polandia. Dari tahun 1915 hingga 1923, penguasa Ottoman di Turki membunuh lebih dari 1,5 juta orang Armenia. Di tahun 1980-an dan awal 1990-an, Partai Baath yang dipimpin Saddam Hussein membunuh 100 ribu orang suku Kurdi.
    Kekuatan militer pimpinan suku Hutu di Rwanda menghabisi 800 ribu orang suku minoritas Tutsi pada 1990-an (Kompas,8/1/06).
    Politik Identitas melahirkan budaya, sehingga ada Budaya Timur dan Budaya Barat. Lagi-lagi politik identitas telah melahirkan segregasi baik dan buruk. Budaya Timur mengklaim sebagai lebih unggul karena lebih menggunakan tata rasa. Sebaliknya budaya Barat memproklamirkan sebagai paling hebat karena basisnya menggunakan olah pikir. Di sini tampak sifat-sifat original manusia yang menyerupai hewan. Animal instinct melekat kuat pada kelompok manusia karena manusia cenderung akan lebih nyaman jika berkumpul dengan sesama suku, warna kulit, sama-sama dalam satu ideology, kebudayaan dan agama. Perbedaan yang paling mencolok dalam animal instinct ini terletak pada sifat koeksistensinya.
    Contoh, pada dunia binatang antara komunitas semut merah dan semut hitam, meskipun makanan mereka sama tetapi komunitas semut ini tidak pernah saling berperang memperebutkan makanan. Mereka juga tidak pernah berperang untuk saling membunuh dan membinasakan salah satu warna kulit. Misal, semut hitam tidak pernah berperang mengadakan pembersihan terhadap golongan semut merah. Koeksistensinya berjalan baik meskipun mereka masing-masing tetap mempertahankan komunitasnya. Prilaku semut (binatang) dalam hal ini jauh lebih beradab daripada manusia.
    Hegemoni animal menempatkan fenomena kekuasaan Singa sebagai superioritas atas hewan-hewan lainnya di dalam kerajaan hutan. Namun, bagi Rusa, Kijang, Kuda dan binatang-binatang lainnya yang selalu diburu oleh singa, justru menempatkan singa sebagai binatang paling jahat. Singa memang jagoan dalam hal menaklukkan mangsa-mangsanya, tetapi jika yang tersedia hanya hamparan rumput dan dedaunan maka sehebat apa pun singa itu pasti akan mati. Karena, dalam keadaan terpaksa pun tidak mungkin Singa akan merumput seperti kerbau. Hal ini menunjukkan tak ada superioritas sejati di dunia ini. Yang ada hanyalah “lingkaran” kehidupan untuk saling tergantung.
    Pertanyaan yang menarik adalah “siapa sebenarnya manusia itu?” Manusia jelas bukan hewan, namun mampukah manusia dengan akal dan budinya menghancurkan mitos-mitos agama, politik dan identitas? Mampukah manusia menanggalkan politik kekuasaan dan politik identitas? Mampukah manusia membebaskan diri dari penjara yang terus merangkeng pada fanatisme agama? Untuk apa sebenarnya agama? Apakah tanpa agama kehidupan akan menjadi lebih buruk? Atau sebaliknya, justru karena agamalah kehidupan semakin tambah runyam? Apakah untuk memahami kebesaran dan kasih sayang Tuhan harus melalui pintu agama? Siapa yang mengharuskan?
    Di dalam politik kita pun bisa menanyakan persoalan yang mendasar misalnya, adakah praktik politik yang tidak menindas? Adakah praktik politik yang benar-benar mengayomi seluruh umat manusia untuk saling menghidupi bukan saling memeras dan menipu? Adakah realisasi politik yang benar-benar menempatkan semua manusia sama di depan hukum?

    Mitos Agama dan Politik
    Manusia seperti rayap, yang sangat rakus memakan “soko tunggal”. Soko Tunggal adalah payung kehidupan semesta. Soko Tunggal yang dimakan rayap akan tampak utuh dari luar, tetapi keropos di dalamnya. Soko Tunggal itu dimakan dengan sangat rakus dan membabi buta hingga suatu saat akan terjadi berbagai malapetaka kehidupan yang akan menimpa seluruh manusia. Yaitu, ketika soko tunggal itu telah benar-benar runtuh karena tak sanggup lagi menahan beban kemunafikan, egoisme identitas, egoisme agama, egoisme politik, dan egoisme ekonomi.
    Soko tunggal seharusnya menjadi pilar bersama agar seluruh gagasan dan tingkah laku manusia tetap dalam keseimbangan. Sehingga tidak ada istilah “gegeden empyak kurang cagak” atau dalam bahasa Indonesia dikatakan lebih besar pasak daripada tiang. Pasak diibaratkan sebagai kehendak tak terbatas manusia untuk menguasai apa saja yang sekiranya dapat memuaskan syahwat duniawinya. Sedangkan soko tunggal adalah idealisme manusia yang mencoba berdiri tegak dan memberi jalan terang bagi pemikiran-pemikiran hitam kehidupan. Tanpa idealisme, hidup kita bagaikan rumah tanpa penyangga yang kokoh. Akhirnya kita akan tertimpa oleh atap yang kita bangun sendiri. Contoh kongkritnya adalah, ketika kita sangat rakus mengeksploitasi alam tanpa prinsip recovery untuk kesinambungan kehidupan, maka yang terjadi adalah malapetaka massal. Kita akan mati bersama dalam kehancuran ekosistem.
    Mari kita runtuhkan mitos agama dan runtuhkan mitos politik. Kita bangun “ide” yang memungkinkan tidak terjadi lagi dikotomi yang melahirkan common enemy. Sebab kita tahu, dari waktu kewaktu, agama maupun politik telah banyak memakan korban sia-sia. Korban-korban itu berjatuhan sebagai akibat usaha menegakkan “kebenaran semu” yang terus menerus diajarkan oleh para pemimpinnya. Apakah yang dimaksud kebenaran semu? Kebenaran semu adalah kebenaran yang memperebutkan “kulit”. Apakah kulit kebenaran? Kulit kebenaran yaitu system “kebenaran” yang ditegakkan dengan cara-cara diktatorisme (menggunakan hukum “pokoknya”), tanpa dialektika, tanpa pengujian yang komprehensif, tanpa demokratisme, tanpa nalar yang kronologis dan sistematis (sesat pikir).
    Kalau begitu dimanakah letak kebenaran sejati? kebenaran sejati berada pada tempat yang sangat tinggi atau sangat jauh dengan jalan yang sangat berliku-liku. Sehingga, mustahil kita bisa dengan mudah mendapatkannya hari ini. Tidak perlu tergesa-gesa dalam mencari kebenaran sejati. Sebab, jika tergesa-gesa maka kita akan kembali terperangkap pada “kulit kebenaran”. Seperti apa kebenaran sejati? Mari kita bersama-sama berusaha menelusuri, mencari dan menemukan dengan beberapa syarat yaitu diperlukan kecerdasan, kesabaran, keikhlasan, tenggang rasa, kerja keras, pengorbanan, saling megulurkan tangan untuk bekerja sama dalam kebaikan dan terbuka pada gagasan orang lain. Pertanyaannya, bisakah kita membangun ide tanpa “musuh” dan tanpa dimusuhi? Rasanya mustahil. Tetapi jika mustahil lantas apa yang mesti kita kerjakan?
    Hidup ternyata sangat rumit, tidak bisa disampaikan secara hitam putih. Karena sebenarnya “warna” manusia adalah warna pelangi, bukan hitam putih. Ketika warna-warni itu berebut untuk disebut yang paling indah dan sempurna, maka warna indah pelangi tidak akan pernah tercipta. Pelangi akan tercipta jika masing-masing saling menghargai dan menghormati.
    Sekarang yang tersisa tinggal “keyakinan” dan saling menghormati pada masing-masing keyakinan. Benar dan salah menjadi sangat subyektif yaitu tergantung pada keyakinan mana kebenaran itu dipandang. Namun prinsip ini bukannya tanpa menghadirkan pertentangan. Sebab inilah bahayanya ketika kita memandang benar dan salah dari sudut pandang “keyakinan” an sich. Apa pun keyakinan (keimanan) kita, bisa benar bisa juga salah. Bisa menyesatkan, tetapi bisa juga memberi penerangan. Persoalannya, bagaimana cara mengeliminasi sehingga “keyakinan benar” kita adalah merupakan kebenaran yang tidak menyesatkan?
    Beranikah kita menguji kebenaran keyakinan (keimanan) kita berdasarkan fakta bukan mitos? Beranikah kita menguji kebenaran keyakinan kita melalui “laboratorium logika”, akal-budi? Jika berani mungkin semua proposisi tentang theologisme akan tumbang karena agama pasti akan kesulitan dalam membuktikan Tuhan sebagai Maha Pencipta. Bagaimana mungkin sesuatu yang “abstrak” menciptakan sesuatu yang “riil”, terus bagaimana cara menciptakannya? Betapa pun hebatnya kekuatan angin (angin adalah benda abstrak), tidak mungkin angin akan bisa membuat sepeda.
    Kebenaran agama atau keyakinan lebih banyak bertumpu pada “hukum pokoknya” dan “hukum keabadian wahyu”. Sebab, epistemologi agama dibangun dari reruntuhan mitologi dan mistisisme, yang terus diajarkan tanpa adanya prisnsip-prinsip keseimbangan. Dalam transfer kebenaran agama atau keyakinan tidak terjadi saling mencari pada kedudukan yang setara (egaliterisme), melainkan “kebenaran” itu milik sang pemimpin. Sang pemimimpinlah pemegang otoritas tunggal kebenaran yang biasanya dikuasai oleh mayoritas kaum laki-laki. Kaum laki-laki itulah yang biasanya menjadi penentu “benar atau salah” baik dalam kehidupan rumahtangga, politik, maupun agama.

    Penutup
    Agama Nasrani sering menyebut “rencana Tuhan”, mari kita bangun logika. Rencana adalah suatu harapan atau keinginan tentang sesuatu yang hendak dicapai. Dengan demikian setiap perencanaan, tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan. Setiap rencana, bisa gagal bisa berhasil. Di sisi lain, Tuhan Maha Kuasa, maka seharusnya Tuhan tidak pernah gagal. Jika Tuhan tak pernah gagal maka namanya bukan “rencana Tuhan” tetapi merupakan “ketetapan” Tuhan. Hanya manusia yang tukang perencana, sedang Tuhan tidak pernah berencana. Apa perlunya Tuhan punya planning (rencana) jika semua bisa dikerjakan dengan “jadilah” maka sesuatu pasti terjadi?
    Tuhan Maha Baik, pertanyaannya apakah seluruh ketetapan Tuhan terhadap umatnya adalah “hanya yang baik”? Sesuatu yang tidak ditetapkan oleh Tuhan bisakah menjadi kenyataan? Jika Tuhan hanya menetapkan kebaikan, mengapa pada “kenyataannya” banyak kejahatan dan keburukan di muka bumi ini? Siapa yang menetapkan keburukan? Setan, manusia atau Tuhan?
    Mari kita bangun logika yaitu bahwa fakta, manusia bisa merencanakan hal-hal yang baik atau buruk. Di sisi lain berdasarkan keyakinan banyak agama, mengatakan bahwa manusia hanya bisa merencanakan sedang yang menentukan adalah Tuhan. Apakah keburukan yang terjadi pada manusia adalah termasuk yang ditetapkan oleh Tuhan? Jika seseorang merencanakan perampokan atau pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah, siapa yang menentukan atau menetapkan keberhasilannya? Manusia itu sendiri, syaitan atau Tuhan? Jika Tuhan hanya menetapkan yang baik-baik saja, berarti Tuhan kalah dengan pilihan manusia, sebab pilihan manusia jauh lebih banyak daripada Tuhan. Mungkinkah pilihan dan ketetapan Tuhan kalah dengan manusia?
    Tuhan maha kuasa, begitu kata agama. Maka tidak mungkin kuasa Tuhan kalah dengan kuasa manusia. Jadi…, ya sangat aneh dengan kemahakuasaannya. Jika kejahatan dan keburukan ditetapkan oleh manusia, maka aneh karena Tuhan tidak bisa melawan ketetapan kejahatan yang dilakukan oleh manusia.
    Barangkali selama ini banyak kesalahan manusia dalam memaknai dan menilai (menafsir) terhadap Tuhannya. Mari kita coba merenung, apa kepentingan Tuhan terhadap agama? Seandainya tidak ada agama, apakah Tuhan bersedih atau sebaliknya Tuhan justru bergembira? Siapakah yang menghendaki (mencipta) kelahiran agama, Tuhan ataukah manusia? Benarkah semua tafsir yang diberikan oleh agama-agama terhadap sifat-sifat Tuhan? Bagaimana manusia atau agama bisa memiliki “pengetahuan” tentang sifat-sifat Tuhan? Benarkah semua itu merupakan pengetahuan yang benar? Jawaban yang benar pasti sangat sulit kita dapatkan. Tetapi pertanyaan itu paling tidak bisa membuat kita berpikir tentang “sejatining Gusti Allah, sejatining manungso (manusia), sejatining hurip (hidup), sejatining kasunyatan, sejatining bener dan sejatining agama ”.
    Terlepas dari itu semua, adalah fakta bahwa semakin banyak manusia Indonesia yang menjadi BUDAK-BUDAK AGAMA. Budak agama jauh lebih berbahaya dari pada perbudakan antar sesama manusia. Sebab, budak agama tidak menggunakan akal sehat yang terkadang bisa mengakibatkan dia bertindak lebih bodoh daripada seekor banteng dalam arena matador.

    Semarang, 8 Januari 2006

    http://sabdalangit.wordpress.com/

  37. ndombleh on

    saharanun Berkata

    Maret 11, 2009 pada 5:19 pm
    ingak inguk sik… lha kae someone po wong lawas kae yo?

    orang mabuk itu tidak sadar
    orang tidak sadar seperti tidur
    orang tidur tidak berdosa
    jadi orang mabuk tidak berdosa… hahaha guyon aja.

    kesadaran adalah sebagai tanda kehidupan dalam arti sadar itu hidupnya segala potensi yang dimiliki manusia untuk mendayakan akal budi manusia baik menyerap pengetahuan maupun mengeluarkan kemampuan lebih.
    kesadaran mendekatkan pada keseimbangan kehidupan yang didalam dengan lingkungan yang dipijaknya sehingga ketika seseorang sadar berdiri sebagai apa dan siapa akan menjadi penyeimbang terhadap apa yang sedang ditelaah, segala potensi dalam diri dihidupkan untuk membaca angka-angka dalam setiap benda baik secara indera maupun intuisi sehingga semakin terbiasa membaca proses kurun waktu dan hukum sebab akibat.
    setiap individu punya potensi yang perlu dikembangkan untuk kebaikan kehidupan disekitarnya dan lebih luas lagi dengan penemuan-penemuan yang menyadarkan manusia.
    semoga berkembang menjadi bunga-bunga yang mengharumkan nama bangsa dan negara serta kehidupan seluas-luasnya.

    empaning raga iku mangan ngombe
    empaning sukma iku anggatekke
    empaning rasa iku ikhlas
    empaning nyawa iku iman

    saharanun Berkata

    Maret 11, 2009 pada 5:40 pm
    Ya… ya termasuk jalan hidupnya para nabi dan orang-orang saleh di belahan dunia manapun dan dari agama apapun adalah membaca rumus-rumus ilmiah dari gelaran alamiah hingga mengerti akan arti hidup dan kehidupan itu sendiri sampai pada Yang Memberi Hidup (Tuhan) sebagai sumber dari segala kehidupan dan pengetahuan yang terkandung didalamnya.
    Nah… kalau kita mengerti alam > pengalaman berbuah pengetahuan maka sekolah leguler hanya sebagai sumber informasi saja dan selebihnya adalah pengalaman dari laku hidup en jangan heran jika para nabi meski kagak sekolah atau hanya bocah angon wedhus beroleh ilmu pengetahuan melebihi anak sekolahan dengan jenjang pendidikan tinggi dan gelar akademik setinggi apapun hehehe…
    sori nih bagi ijasah sekolah tidak berharga dimata Tuhan en jangan sombong lah yaw hanya karna punya kertas ijasah, kalo Tuhan itu ngasihnya ijab sah wakakkakaka….

  38. Kang Boed on

    […] 12:00:49 am on Februari 23, 2009 | # | 0 Comment on Misteri Islamisasi Jawa (1) […]

  39. […] Misteri Islamisasi Jawa (1) […]

  40. Umar on

    buat Abu Lunar : Tasawuf (Sufi) itu sesat! sekali sesat tetap sesat!!
    buat Khaled Elkasi : Al Quran bukan musuh utama bagi Islam, hanya orang idiot yg mengatakan seperti itu!! Al Quran itu hebat!! yg bodoh itu subject orang yg mepelajari Al Quran, itu karena orang tsb tdk memiliki ilmu2 yg berkompeten di bidangnya (tafsir, fiqih, dll).

  41. Mr.Nunusaku on

    setan mengutus Muhammad untuk menjadi rasul setan dan terciptalah ayat-ayat setan yang berada dalam Al Quran.
    Waktu Muhammad bertemu dengan setan dia langsung kemasukan Roh kuasa gegelapan dia seperti orang hilang akal dan memintah Kadijah istri untuk segera menyelimuti dirinya karena dia dalam keadaan ketakutan.

    Perhatikan saat malaikat Gibriel setan mencekek lehernya dan memaksakan agar Muhammad baca…baca…ini firmaku dengan pemaksaan memang inilah pekerjaan setan.
    Jika Malaikat Gibriel utusan Alloh tentu tidak ada pemaksaan apalagi leher Muhammad dicekek.

    Ini kisah nyata Muhammad bertemu dengan setan Gibriel di Goa Hira, agar Muhammad diharuskan membawa agama islam ciptaan setan dan Muhammad adalah dalam kekuasaan setan untuk menjadi rasul setan.

    Duladi saja bisa membuat karangan Al Quran tandingannya, gak percaya ssilahkan ke situs Duladi yang lebih top dan melecehkan Muhammad dan Qurannya.

  42. wong fae hung on

    bt yg g py agama,loe semua g ponya otak, apalagy nurani,negeri ini dibangun sama org2 YG beragama HE kmu yg benci islam loe anti persatuan RI loe ingin negeri ini pecah loe makan dri petani yg beragama penjual beragama dst,bhs emosi g mutu pengangguran mau maju gimana kalian bsanya nulis g karuan g ilmiah,DALLAS JAM 1MALAM

  43. Mr.Nunusaku on

    Kata IBN WARRAG mengatakan Muhammad yang ngaku jadi nabi Allah,
    adalah manusia penipu, pembohong, tukang kawin, dan seorang pemimpin haus darah….kan ini kenyataan seperti Muhammad katakan’

    Kekuatanku dibayang-bayang unjung tombakku, diakui oelh Muhammad berarti itu merampok, membunuh, perkosaan, membenci inilah ajaran yang Muhammad bawahkan kedunia ini.

    LIHATLAH AJA ROH-ROH GEGELAPAN BANYAK TERDAPAT DALAM ISLAM, KARENA AL QURAN DIANJURKAN HAL SEMACAM ITU DENGAN IMBALAN SURGA YANG DIJANJIKAN OLEH NABI CABUL MUHAMMAD DENGAN 72 BIDADARI HOURI PERAWAN MONTOK.

    YA tentu muslim mau aja tanpa berpikir kebeenarannya.


Tinggalkan Balasan ke Luthfi Batalkan balasan